WHO Serukan Seluruh Negara Waspadai Obat Batuk Sirup
WHO serukan seluruh negara waspadai obat batuk sirup, berita sulawesitoday – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan aksi segera dan terpadu membuat perlindungan anak-anak dari beberapa obat yang terkontaminasi.
Pengakuan itu dikatakan usai serentetan kematian karena sirup obat batuk tahun kemarin.
Pada 2022, lebih dari 300 anak, khususnya mereka yang berumur di bawah lima tahun, di Gambia, Indonesia, Uzbekistan wafat karena penyakit ginjal karena obat sirup yang memiliki kandungan dietilen glikol dan etilen glikol terlalu berlebih.
- WHO mengatakan semua negara segera mengambil tindakan
Dikutip The Straits Times, pada Senin 23 Januari 2023, WHO menekan supaya beberapa obat yang pernah tersebar di pasar itu untuk ditarik semuanya.
“Kontaminan ini ialah bahan kimia beracun yang dipakai sebagai pelarut industri dan agen antibeku yang dapat berpengaruh fatal walau dimakan dengan jumlah kecil, dan tidak boleh diketemukan dalam beberapa obat,” kata WHO.
Disebutkan, tujuh negara sudah memberikan laporan mendapati sirup yang terkontaminasi dalam empat bulan akhir, dan mengatakan tindakan di 194 negara anggotanya untuk menahan semakin banyak kematian.
“Karena ini bukanlah kejadian yang terisolasi, WHO menghimbau beragam pemangku kepentingan utama yang turut serta dalam rantai suplai klinis untuk ambil tindakan segera dan terkoordinasi,” kata WHO.
- WHO sudah kirimkan daftar pabrikasi obat yang penting dicurigai
WHO sudah mengirim peringatan produk khusus pada Oktober dan awalnya bulan ini, minta obat batuk yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals India dan Marion Biotech untuk ditarik.
Tahun kemarin, peringatan dikeluarkan untuk sirup obat batuk yang dibuat oleh empat produsen Indonesia, PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical, PT Konimex dan PT AFI Pharma, yang dipasarkan dalam negeri.
Perusahaan yang turut serta sudah membantah jika produk mereka terkontaminasi, atau menampik memberi komentar saat penyidikan sedang berjalan.
- Ini ajakan WHO ke produsen obat
WHO mengulang seruannya supaya produk yang disinyalir di atas dihapus dari peredaran, dan mengatakan lebih luas ke beberapa negara untuk pastikan jika tiap obat yang dipasarkan disepakati oleh kewenangan yang profesional.
Ini minta pemerintahan dan regulator untuk memberikan tugas sumber daya untuk mengecek produsen, tingkatkan pemantauan pasar, dan ambil perlakuan bila dibutuhkan.
WHO memperingatkan produsen untuk cuma beli bahan mentah dari penyuplai yang penuhi persyaratan, mengetes produk mereka lebih cermat dan mendata prosesnya.
Penyuplai dan distributor harus mengecek sinyal tanda pemalsuan dan cuma membagikan atau jual obat yang dibolehkan untuk dipakai, tambah WHO, dikutip Reuters. (rhmn)
Selain informasi WHO Serukan Seluruh Negara Waspadai Obat Batuk Sirup, simak juga: Izin Edar 69 Obat Sirup Tiga Perusahaan Farmasi Dicabut
Author Profile
- Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.
Latest entries
Headline2023.05.29Wabup di Paripurna DPRD: Ini Laporan Realisasi APBD Parigi Moutong 2022
Headline2023.05.29Razia Gakkum KLHK di Sulawesi Tengah! Ribuan Batang Kayu Ilegal Disita, Pelaku Terancam Penjara 5 Tahun
Headline2023.05.28Polda Sulteng Apresiasi Langkah Cepat Polres Parigi Moutong Tangani Kasus Persetubuhan Anak
Headline2023.05.26Gebyar PAUD di Parigi Moutong: Temukan Rahasia Sukses Membangun Dasar Pendidikan yang Kuat Bagi Anak-anak