Usut Insiden Tewasnya Pendemo, 20 Senjata dan 60 Proyektil Diperiksa
Berita parigi moutong, sulawesitoday – Usut insiden tewasnya pendemo tolak tambang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sebanyak 20 senjata api dan 60 proyektil diperiksa.
“20 senjata api diperiksa sebagai sampel penyelidikan tewasnya pendemo bernama Faldi (21) saat demo dan blokade Jalan Trans Sulawesi di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan,” ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto di Mapolres Parigi Moutong, Selasa 15 Februari 2022.
Pihaknya kata dia, sudah melakukan penyelidikan sehari yang lalu. Saat ini, tim forensik sudah mengambil contoh atau sampel 20 pucuk senjata api.
Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Makassar kata dia, membawa sebanyak 60 butir proyektil untuk diperiksa.
Ia menyebut proyektil dibawa ke Labfor Makassar untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan tim di lapangan.
Selain berita Usut Insiden Tewasnya Pendemo, 20 Senjata dan 60 Proyektil Diperiksa, Baca juga: Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, Satu Orang Diduga Tewas Tertembak
“Sample tiga proyektil sudah diambil dari masing-masing senjata itu,” tuturnya.
Tersangka masih dalam proses pencarian dan penyidikan. Sementara, kasus laporan penembakan saat demo itu sudah ditingkatkan ke tingkat penyidikan.
“Perbuatan pidananya jelas, kita masih menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” kata Didik.
Ia mengatakan, adanya barang bukti lain yang ditemukan yaitu sebuah proyektil terdiri dari satu selongsong Revolver, selongsong ukuran 9mm dan selongsong pelontar atau gas air mata. Barang bukti ini juga dibawa ke Labfor Makassar.
Kabid Humas juga menegaskan, pihak kepolisian akan bertindak secara professional dan transparan terhadap penanganan kasus itu.
Tragedi Tugu Khatulistiwa Menyebabkan Gugurnya Aldi, Pemda Turut Berbela Sungkawa
Peristiwa tugu khatulistiwa yang menyebabkan gugurnya salah seorang pengunjuk rasa bernama Aldi saat terjadi ‘bentrok’ dengan aparat Kepolisian malam naas itu, Pemda Parimo melakukan rapat Forkopimda.
Hasil rapat tersebut, Pemerintah daerah Parigi Moutong mengucapkan bela sungkawa serta suka cita yang mendalam atas gugurnya Aldi demonstran kasus Tinombo Selatan.
“Peristiwa yang terjadi di desa Khatulistiwa pada Minggu dini hari itu memang diluar dugaan kita semua. Namun atas nama Pemda mengucapkan turut Berbela Sungkawa” kata Wakil Bupati saat melakukan rapat khusus bersama Forkopimda.
Bahkan, Pemda bersama Forkopimda segera menjadwalkan kunjungan pada keluarga korban meninggal di desa Tada Selatan, untuk memberikan santunan pada hari Jum’at, 18 Februari 2022 mendatang.
Pemda juga mengadakan audience bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan konflik, kepada para aksi unjuk rasa oleh masyarakat terhadap penolakan dan seruan pencabutan izin pertambangan yang dilakukan PT. Trio Kencana.
Pada kesimpulan terakhir hasil rapat Pemda bersama Forkopimda, Kepala Kesbangpol Parigi Moutong diperintahkan membuat surat kepada Gubernur untuk permintaan audience dengan Forkopimda Parigi Moutong. (**_mrf)
Selain berita Usut Insiden Tewasnya Pendemo, 20 Senjata dan 60 Proyektil Diperiksa, Baca juga: Ini Penjelasan Polda Sulteng soal Kasus Penembakan Oknum Polisi di Luwuk
Tags :
lokasi tambang emas di kasimbar, pt. trio kencana tambang emas, tambang emas Parigi, profil pt trio kencana, amdal pt. trio kencana, pemilik pt trio kencana, tambang emas rakyat, tambang emas tradisional, Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, buntut demo tolak tambang parigi moutong, lokasi tambang emas di kasimbar, pt. trio kencana tambang emas, tambang emas Parigi, profil pt trio kencana, amdal pt. trio kencana, pemilik pt trio kencana, tambang emas rakyat, tambang emas tradisional, Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, buntut demo tolak tambang parigi moutong.