Tips Menanam Cabai Rawit Hasil Melimpah

waktu baca 5 menit

Menanam Cabai Rawit, ragam sulawesitoday Mengakali makin tingginya harga cabai di pasar, sahabat dapat mengawali menanam cabai sendiri di pelataran rumah, atau dalam pot dan polybag.

Menanam dan menjaga cabai memang gampang-gampang susah, tetapi apa kelirunya dicoba kan? Buat sahabat yang ingin coba, mungkin bisa mengikuti Tips di bawah ini biasa dipakai beberapa petani cabai agar hasil melimpah.

 

  1. Persiapkan Media Semai

Saat sebelum menanamnya, persiapkan lebih dulu media untuk menymai benih cabai. Media yang disarankan untuk penyemaian ialah kombinasi tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbedaan 3:2:1.

Untuk menahan gempuran penyakit, media semai lebih dulu di sterilisasi. Sterilisasi dilaksanakan dengan mengukus media atau mungkin dengan menjemur di panas matahari. Selanjutnya didinginkan, ditempatkan ke tempat penyemaian, dan disiram.

 

  1. Persiapkan Benih

Untuk benih, sahabat dapat memakai cabai yang mempunyai kualitas baik, dengan buah yang penuh, padar dan masak.

Saat sebelum disemai, rendam benih di air hangat kuku, sekitaran 45 sampai 50 derajat celsius sepanjang satu jam. Tentukan benih yang terendap di bawah.

Langkah ini dilaksanakan untuk percepat perkembangan benih. Sementara supaya tanaman terbebas dari gempuran jamur, benih seharusnya dipendam dalam larutan fungisida Previcur N dengan jumlah 1 sampai 2 cc per liter air.

Kemudian benih ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran supaya tidak lekat pada tangan saat proses penyemaian.

 

  1. Lakukan Langkah Penyemaian

Benih disemai satu demi satu dalam tempat semai yang telah diisi media semai, dan ditutup dengan media semai lembut dengan diayak. Untuk menjaga kelembapan, persemaian ditutup dengan karung plastik atau goni atau daun pisang.

Sepanjang proses samakan, kerjakan penyiraman dengan mekanisme semprot supaya benih tidak kebanyakan terserang air. Sesudah 5 sampai 7 hari, saat benih mulai bertumbih, bukalah penutup persmaian dan selekasnya jemur di bawah cahaya matahari dengan penghambat seperti paranet, atau plastik anti UV.

Sesudah berusia 20 sampai 30 hari atau berdaun 4 sampai 5 lembar, bibit bisa dipindah ke pot atau polybag besar.

 

  1. Siapkan Tempat Tanam dan Penanaman

Buat sahabat yang memakai pot atau polybag, sahabat dapat menambahkan tanah dan pupuk kandang dengan perbedaan 1:1. Bila tanah terlampau padat, sahabat dapat menambah sekam bakar dengan perbedaan di antara tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar, 3:2:1. Ukuran pot atau polybag besar yang disarankan ialah 40 x 50 cm.

Penanaman atau perpindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar seharusnya dilaksanakan di sore hari supaya bibit memiliki saat yang cukup buat menyesuaikan saat malam hari. Bibit yang ditanamkan ialah yang sudah berusia 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai.

Saat sebelum bibit ditanamkan atau dipindah, lebih dulu disiram dengan air hingga mediumnya jemu. Seterusnya bibit dikeluarkan dari tempat pembibitan dengan berhati-hati dan ditanamkan pada pot atau polybag besar. Media dijaga supaya tidak pecah.

 

  1. Lakukan Perawatan

Perawatan sebagai salah satunya kunci sukses dalam menanam cabai rawit. Perawatan harus dilakuakan secara disiplin, salah satunya penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Penyiraman dilaksanakan tiap hari pada sore atau pagi hari bila tidak ada hujan.

Penyiangan dilaksanakan sekali dua minggu dengan buang rumput-rumput liar yang berada di dalam dan disekitaran pot atau polybag. Bila tunas samping dan beberapa daun telah tumbuh s/d ketinggian 15 sampai 25 cm dari permukan tanah selekasnya dipotong atau dirempel.

Pemotongan mempunyai tujuan untuk menghindar recikan air penyiraman yang melekat di bagian tanaman, tangkai jadi kuat dan kuat, perkembangan sisi atas tanaman lebih prima, dan perputaran udara lebih bagus. Penempatan ajir dilaksanakan sedini kemungkinan memakai bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan yang lain. Ajir akan berperan sebagai penyanggah tanaman.

 

  1. Perhatikan Waktu Pemupukan

Pupuk kimia diberi sesudah tanaman berusia sebulan. Pupuk yang diberi ialah pupuk NPK. Untuk membikin penyiraman, tiap pot atau polybag harus disiram dengan larutan pupuk lebih kurang 200 mililiter, tiap 1x di dalam 10 hari.

Sebagai pupuk tambahan dapat diberi air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair (urine ternak), dan pupuk nabati seperti daun Titonia. Saringlah lebih dulu air cucian beras atau air cucian daging dan ikan saat sebelum dipakai. Dan urine ternak yang dipakai ialah yang telah difermentasi dan banyak dipasarkan di pasar.

 

  1. Siapkan Obat Pengendalian Hama

Rintangan yang lumayan berat dalam budidaya cabai ialah gempuran hama dan penyakit atau OPT. Hama yang banyak serang tanaman cabai rawit diantaranya ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau. Penyakit yang banyak serang diantaranya, virus kuning, busuk buah antraknosa, layu fusarium, layu bakteri, bintik daun serkos poradan rebah kecambah.

Pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan dengan mengaplikasikan konsep Pengendalian hama terintegrasi (PHT), yakni lakukan budidaya secara sehat yang dengan diawali penyeleksian varietas tahan, benih yang bebas gempuran OPT, tindakan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi tempat dan pemupukan dengan teratur, dan penilaian teratur tiap sore dan pagi hari.

Bila diketemukan hama, langsung dilaksanakan Pengendalian secara teknisi, yakni dengan ambil hama dan singkirkannya. Seterusnya disemprot pestisi dan abati atau bio pestisida yaitu tuntutanda alamu seperti minyak seraiwangi dengan jumlah 1-3 cc per liter air yang ditambah lagi sedikit detergent.

Pestisi dan abati laninnya biasa dibuat dari daun sirsak, daun mindi, daun bengkuang, bayam duri, bunga kembang paku lempat, tembakau dan sebagainya.

 

  1. Panen dan Usai Panen

Panen cabai rawit dilaksanakan saat berusia sekitaran 80 sampai 90 Hari Sesudah Tanam (HST), bergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuh.

Panen seharusnya dilakukan pada cuaca cerah. Cabai rawit dapat dipanen tiap satu minggu sekali.

Bila budidaya dilakukan secara benar, cabai rawit sanggup berproduksi sampai dua sampai 3 tahun. (WS)

Selain artikel Tips Menanam Cabai Rawit Hasil Melimpah, baca juga:Tips Menanam dan Merawat Pohon Mangga Mahatir

Author Profile

Wiwin Susanti
Wiwin merupakan lulusan sarjana yang sedang menetap di Kota Palu. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis dan ahli di bidang kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *