Ayah dan Anak Tangkap Lobster Biru Langka

waktu baca 2 menit
Ayah dan Anak Tangkap Lobster Biru Langka

Tangkap lobster biru langka, tekno sulawesitoday – Seorang ayah dan anak yang mancing di lepas pantai Maine, Amerika Serikat (AS) tangkap lobster biru yang paling langka.

Mark Rand dan putranya Luke tangkap krustasea biru cerah yang mengagumkan di dekat Pulau Peaks di Teluk Casco, melapor Portland Press Herald.

“Kami tak pernah tangkap satu warna ini atau bahkan juga menyaksikan satu untuk dilempar kembali,” tutur Luke Rand (36), yang sudah memancing sepanjang dua dasawarsa.

Tetapi makhluk laut yang menonjol itu tidak dihidangkan di atas meja dalam kurun waktu dekat.

Baca Juga: Pemkot Palu Lindungi 15 ribu Pekerja Rentan Lewat BPJAMSOSTEK

Kebalikannya, krustasea namanya “Lucky Bluey” diletakkan dalam suatu bak di Becky’s Dinner di Portland, yang dipunyai Miss Rand.

“Yap, itu di sini dalam bak,” tutur seorang karyawan tidak ingin disebut namanya, dikutip situs New York Post, Selasa 16 Agustus 2022.

Selain berita Tangkap lobster biru langka, baca juga: Aparat Tangkap 16 Pelaku Bom Ikan di Banggai Laut

Lobster itu akan tinggal di akuarium sepanjang lebih kurang 1 minggu saat sebelum dilepaskan kembali lagi ke alam liar.

Pemilik Becky Rand tidak bisa memberi komentar, kata pegawai itu.

Rand, dari Falmouth, Massachusetts, menjelaskan wisatawan ambil photo tangkapannya saat ia dan ayahnya memperlihatkan lobster itu ke dealer mereka di Kustom House Wharf.

“Itu bukan suatu hal yang anda saksikan tiap hari,” kata Rand.

Kesempatan tangkap lobster biru langka ialah satu banding dua juta, menurut Institut Lobster Kampus Maine.

Mayoritas warna coklat kehijauan, tapi dapat warna kuning, oranye, putih, beragam warna atau biru.

Rona biru datang dari cacat genetik yang mengakibatkan hewan menghasilkan protein tertentu dengan jumlah terlalu berlebih.

Baca juga: Pengiriman Benih Lobster Ilegal Tujuan Singapura Digagalkan

Author Profile

Sulawesitoday
Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *