Importir Thailand akan Suplai 600 Ton Beras Impor ke Sulteng
Suplai beras impor – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menerima suplai beras impor sebanyak 600 ton asal Thailand.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Novalina Wiswadewa, pengiriman beras tersebut dijadwalkan tiba pada tanggal 18 Februari 2023 dan akan didistribusikan ke empat Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, yaitu Kota Palu, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tolitoli. Setiap kabupaten/kota akan menerima suplai beras impor sebanyak 150 ton.
“Tujuan dari pengiriman beras impor ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tengah dan membantu menstabilkan harga di pasar,” sebutnya.
Langkah ini diambil setelah Disperindag Provinsi Sulteng mengadakan Pasar Murah pada tanggal 7-8 Februari 2023 di Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Operasi Pasar juga akan diadakan di Kabupaten Tolitoli pada tanggal 22-23 Februari 2023 oleh Disperindag Sulteng.
Stabilnya harga beras di pasar menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan masyarakat. Suplai beras impor diharapkan dapat membantu menjaga ketersediaan beras dan meminimalkan fluktuasi harga.
Kabupaten/kota di Sulawesi Tengah juga diharapkan dapat mendistribusikan beras ini secara tepat sasaran dan merata ke seluruh masyarakat, terutama yang membutuhkan.
“Untuk itu, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam mengoptimalkan distribusi beras impor ini,” tuturnya.
Ketersediaan beras impor diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek dalam menangani fluktuasi harga beras di pasar, sementara pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Manfaat Suplai Beras Impor untuk Ketersediaan Pangan di Sulawesi Tengah
Suplai beras impor yang diterima oleh Sulawesi Tengah ini memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan pangan di daerah tersebut. Pasokan beras dalam negeri yang kurang memadai dapat menyebabkan fluktuasi harga yang tinggi, yang berdampak negatif pada daya beli masyarakat.
Dengan hadirnya suplai beras impor, diharapkan harga beras di pasar akan menjadi lebih stabil dan terjangkau. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Selain itu, suplai berasimpor juga menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan beras di Sulawesi Tengah. Sebelumnya, terdapat beberapa daerah di Sulawesi Tengah yang mengalami kelangkaan beras akibat faktor cuaca dan bencana alam yang terjadi. Dengan adanya suplai beras , diharapkan kebutuhan beras masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Namun demikian, penggunaan beras impor juga harus dilakukan dengan bijak dan diimbangi dengan produksi beras dalam negeri. Pemerintah perlu terus mendorong peningkatan produksi beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang.
Hal ini juga sejalan dengan program swasembada pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia. Peningkatan produksi beras dalam negeri tidak hanya akan menjaga ketersediaan pangan, namun juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani. (Rahim)
Baca selengkapnya di Google news: Harga Beras Naik, Jokowi Panggil Dirut Bulog