Ingin Puasa Syawal setelah Idul Fitri? Ini Tuntunannya
Daftar Isi
Features, sulawesitoday.com – Puasa Syawal bersifat sunnah itu dilakukan usai Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Dilaksanakan 2 hingga 7 Syawal, dengan total enam hari ingin dijalani umat Islam.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan selanjutnya berpuasa enam hari pada bulan Syawal, karena itu ia berpuasa seperti satu tahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).
Umat Islam kerjakan beribadah sunnah sepanjang enam hari sesudah hari raya itu, karena itu pahala diterima akan berlipat-lipat.
Hukum dan Niat Puasa Syawal 6 Hari
Puasa Syawal mempunyai hukum mustahab (sunah). Berdasar sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu ikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, karena itu dia mendapatkan pahala puasa satu tahun penuh.” (HR Muslim no. 1164)
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menjelaskan jika, “Puasa enam hari pada bulan Syawal hukumnya mustahab menurut sebagian besar beberapa ulama.” (Al-Mughni, 3/176)
Untuk menguatkan hati, disarankan untuk kamu yang ingin jalankan puasa Syawal dengan mengeja tujuannya. Berikut lafal niat puasa Syawal 6 hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Maknanya: “Saya punya niat puasa sunah Syawal keesokan hari karena Allah SWT.”
Untuk kamu yang tiba-tiba pada pagi harinya ingin mempraktikkan puasa Syawal ini, tentu saja dibolehkan untuknya untuk punya niat semenjak kamu berkeinginan puasa sunah. Karena kewajiban niat pada malam hari cuma berlaku untuk puasa wajib.
Untuk puasa sunnah, niat bisa dilaksanakan pada siang hari sepanjang yang berkaitan belum makan, minum, dan beberapa hal yang lain menggagalkan puasa semenjak subuh. Maka dari itu, disarankan untuk mengeja niat puasa Syawal pada siang hari. Berikut lafalnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Maknanya, “Saya punya niat puasa sunah Syawal ini hari karena Allah SWT.”
Selain artikel Puasa Syawal setelah Idul Fitri, baca juga: Jelang Idul Fitri, Pemerintah Diingatkan Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Tata Cara Berpuasa
Berikut tata cara puasa Syawal:
- Puasa Syawal dilaksanakan 6 hari pada bulan Syawal
Tata cara melakukan puasa Syawal pertama. Sama seperti yang sudah disebut awalnya, kelebihan puasa syawal akan didapat dengan melakukan puasa sepanjang 6 hari pada bulan Syawal. Puasa 6 hari pada bulan Syawal ini seharusnya dilaksanakan secara berurutan, tetapi bisa pun tidak.
Disamping itu, puasa Syawal dianjurkan untuk dikerjakan satu hari sesudah hari raya Idul Fitri atau disegerakan. Tetapi bisa pun tidak disegerakan asal masih pada bulan Syawal untuk raih kelebihan puasa Syawal.
- Paling utama dikerjakan satu hari sesudah Idulfitri, tetapi tidak mengapa bila diakhirkan, asal masih pada bulan Syawal.
Tata langkah melakukan puasa Syawal ke-2 . Puasa 6 hari pada bulan Syawal tidak berlaku kembali jika dilaksanakan pada bulan yang lain. Disamping itu, waktu puasa Syawal ini paling utama jika dikerjakan satu hari sesudah Hari Raya Idul Fitri.
Tetapi tidak ada apa-apa jika dikerjakan pada hari lain asal masih pada bulan Syawal. Melekaskan waktu puasa Syawal pada hari ke-2 bulan Syawal memperlihatkan i’tikad baik pada bersegera untuk lakukan kebaikan dan raih kelebihan puasa syawal.
- Paling utama dilaksanakan secara berurut, tetapi tidak mengapa bila dilaksanakan tidak berurut
Tata langkah melakukan puasa Syawal ke-3 . Waktu puasa Syawal paling utama jika dikerjakan secara berurut dalam 6 hari. Tetapi tidak ada apa-apa jika dikerjakan tidak secara berurut asal masih pada bulan Syawal.
Melakukan waktu puasa Syawal secara berurut dalam 6 hari, memperlihatkan jika seorang umat islam berlomba dalam melakukan perintah Allah SWT. Ini menjadi agunan seorang mendapatkan kelebihan puasa syawal.
- Menjalankan puasa tukar lebih dulu supaya memperoleh kelebihan puasa Syawal
Urutan melakukan puasa Syawal ke-4. Jika seorang umat Islam mempunyai puasa Ramadan yang perlu diganti karena beragam hal yang diperbolehkan di bulan Ramadhan, karena itu dia harus mengganti puasa itu lebih dulu.
Ketika puasa Syawal dikerjakan, karena itu kelebihan puasa syawal akan turut didapat karena sudah memperbaiki puasa Ramadhan. Mengganti puasa ramadan paling utama hukumnya dari puasa 6 hari pada bulan Syawal, karena puasa ramadan ialah puasa harus.
Jika seorang muslim tidak menuntaskan atau menukar puasa ramadannya yang gagal terlebih dulu saat sebelum melakukan puasa Syawal. Karena itu kelebihan puasa Syawal tidak dapat didapat. Tetap, semua ketetapan cuma punya Allah SWT semata-mata.
Selain artikel Puasa Syawal setelah Idul Fitri, baca juga: Pemerintah dan Muhammadiyah Kompak Tetapkan 1 Syawal 1443 H
Kelebihan Puasa Syawal
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya yang dengan judul Lathâif al-Ma’ârif fîma li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif sampaikan ada lima kelebihan puasa enam hari pada bulan Syawal. Berikut kelebihannya:
- Memperbaiki Puasa Ramadhan
Kelebihan yang pertama adalah puasa sunah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Ini seperti sholat sunah rawatib sebagai penyempurna sholat fardhu 5 waktu.
- Memperbaiki Jadi Pahala Puasa Satu Tahun
Ke-2 , puasa sunah Syawal mempunyai kelebihan memperbaiki pahala puasa jadi pahala puasa satu tahun. Ini seperti yang dijanjikannya dalam hadits Rasulullah SAW dalam kitab Shahih Muslim yang maknanya:
“Siapa yang berpuasa Ramadhan, selanjutnya diteruskan dengan 6 hari pada bulan Syawal, karena itu pahalanya seperti pahala berpuasa satu tahun.”
- Jadi Pertanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Kelebihan yang ke-3 adalah, puasa sunah Syawal melatih umat islam untuk berpuasa sesudah selesainya puasa Ramadhan. Ini sebagai pertanda diterimanya puasa Ramadhan umat Islam.
Karena, sebenarnya Allah SWT jika terima amal kebaikan seorang, akan menganugerahi dia untuk melakukan perbuatan kebaikan kemudian.
- Sebagai Pertanda Mengucapkan syukur Ke Allah SWT
Seterusnya, puasa sunah Syawal sebagai pertanda sukur umat Islam ke Allah SWT atas karunia yang berlimpah pada bulan Ramadhan berbentuk puasa, qiyamul lail (shalat malam), zakat dan sebagainya.
- Menjaga Beribadah yang Digerakkan Sepanjang Ramadhan
Disamping itu, puasa sunah Syawal jadi bentuk Beribadah yang dikerjakan di bulan Ramadhan tidak terputus.
Jalankan beribadah puasa enam hari pada bulan Syawal memperlihatkan jika beribadah yang digerakkan sepanjang bulan Ramadhan tidak stop walau bulan suci itu sudah berakhir.
Sudah diketahui, bagusnya ibadah-ibadah yang digerakkan sepanjang bulan Ramadhan sebaiknya memang masih tetap dipertahankan umat Islam.
Puasa Syawal Bertepatan dengan Mengqadha Puasa Ramadhan Tidak Dibolehkan
Mayoritas ulama tidak membolehkan menyatukan niat puasa Syawal dengan niat untuk mengqadha puasa Ramadhan.
Argumennya, ke-2 puasa itu mempunyai hukum yang lain, di mana puasa Ramadhan hukumnya harus sementara puasa Syawal hukumnya sunnah.
Karena itu umat islam yang mempunyai utang puasa Ramadhan seharusnya mengqadha utang puasanya lebih dulu.
Sesudah utang puasa Ramadhannya terbayarkan, karena itu seorang baru dapat meneruskannya dengan puasa Syawal, sekalinya nanti akan mengqadha puasa itu pada bulan Dzulqa’dah. (**)
Selain artikel Puasa Syawal setelah Idul Fitri, baca juga: Berikut Niat dan Keutamaan Zakat Fitrah
tags: niat puasa syawal,puasa syawal,hari tasyrik,puasa idul adha,puasa syawal 2020 jatuh pada tanggal,hari tasyrik jatuh pada tanggal,puasa syawal berapa hari,hari tasyrik idul adha,puasa syawal 2020,hari tasyrik adalah,doa puasa syawal,puasa yang diharamkan,yang merupakan hari diharamkan untuk melaksanakan puasa adalah,puasa syawal adalah,doa niat puasa syawal,doa berbuka puasa syawal,doa buka puasa syawal,berapa hari puasa syawal,puasa syawal dilakukan selama berapa hari,niat puasa syawal 6 hari