Program KAT Parigi Moutong untuk Pemberdayaan Masyarakat Adat Terpencil di Sektor Pertanian dan Perkebunan

waktu baca 4 menit
Program KAT Parigi Moutong untuk Pemberdayaan Masyarakat Adat Terpencil di Sektor Pertanian dan Perkebunan. (Foto: Prokopim Parigi Moutong)

Program KAT Parigi Moutong untuk pemberdayaan masyarakat adat terpencil – Pemerintah daerah (Pemda) Parigi Moutong melalui Badan Penyelenggaraan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka koordinasi dan konsultasi program Komunitas Adat Terpencil (KAT) serta perencanaan pembangunan di bidang Pertanian.

Kolaborasi untuk Perencanaan dan Pembangunan Daerah

“Dalam upaya perencanaan dan pembangunan daerah serta pemenuhan kajian metode bidang pertanian dan perkebunan, dibutuhkan kolaborasi dari seluruh sektor kelembagaan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ungkap Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan.

Pemerintah dan negara harus hadir untuk memberi stimulasi agar terbentuknya mindset masyarakat wilayah KAT untuk lebih produktif dan berorientasi kepada perkembangan teknologi yang ada.

Pemda Parigi Moutong mengusulkan Program KAT yang dapat memudahkan dalam mengukur indeks pemberdayaan masyarakat adat terpencil.

Sesuai dengan keinginan dan langkah kebijakan Bupati Parigi Moutong, gerak cepat dalam hal kerjasama multi-sektoral OPD dan kelembagaan diperlukan agar permasalahan daerah, khususnya tantangan dalam hal pengembangan potensi SDA yang berkelanjutan di sektor Pertanian dan Perkebunan, dapat diintegrasikan ke dalam program sosial sebagai pendukung penguatan kemandirian ekonomi daerah.

Peningkatan Kualitas Dasar di Sektor Pertanian

“Penting untuk meningkatkan kualitas dasar di sektor Pertanian, mengingat mayoritas masyarakat yang notabenenya tergolong miskin ekstrim bekerja sebagai petani (penyangga tatanan negara Indonesia) yang dicetuskan oleh Bung Karno pada tahun 1952,” sebutnya.

Program KAT untuk Masyarakat Indonesia

Staf Khusus Kementan RI Erick Tamalagi menyatakan bahwa dalam upaya program-program daerah di Indonesia, usaha pertanian menjadi program prioritas.

Khususnya, Pemda Parigi Moutong adalah wilayah yang produktif akan komoditi unggulan dari sektor Pertanian dan Perkebunan dengan mengedepankan penerapan pertanian yang berbasis teknologi serta riset nasional.

Program KAT yang diusulkan dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Pogram KAT identik dengan masyarakat pedalaman yang sifatnya kental akan kekayaan kearifan lokalnya.

Mereka bisa berkembang dalam hal pengembangan tanah adat dan kawasan hutan adat melalui program pertanian yang lebih maju, dinamis, serta komprehensif.

Pendampingan Bagi Generasi Milenial dalam Hal Bertani

Dalam kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong melalui Kepala Badan Penyelenggaraan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Derah (Bappelitbangda) Irwan membahas program Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan perencanaan pembangunan di bidang pertanian.

“Kolaborasi seluruh sektor kelembagaan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diperlukan untuk perencanaan dan pembangunan daerah serta pemenuhan kajian metode bidang pertanian dan perkebunan,” tutur Irwan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Komunitas Adat Terpencil dan mendorong perkembangan teknologi yang ada, Pemda Parigi Moutong mengusulkan Program KAT yang nantinya dapat memudahkan dalam mengukur indeks pemberdayaan masyarakat adat terpencil.

Hal ini juga sejalan dengan langkah kebijakan Bupati Parigi Moutong yang menginginkan kerjasama multi-sektoral OPD dan kelembagaan untuk mengatasi tantangan pengembangan potensi SDA yang berkelanjutan di sektor pertanian dan perkebunan.

Staf Khusus Kementan RI Erick Tamalagi menyebut penting untuk memberikan pendampingan kepada generasi milenial dalam hal bertani melalui tenaga penyuluhan pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

“Generasi milenial dapat berkembang dalam pengembangan tanah adat dan kawasan hutan adat melalui program pertanian lebih maju dan komprehensif,” ucapnya.

Dalam upaya memajukan program-program daerah di Indonesia, khususnya di wilayah produktif Parigi Moutong, perlu diedepankan penerapan pertanian yang berbasis teknologi serta riset nasional.

Program KAT yang diusulkan sangat tepat karena identik dengan masyarakat pedalaman yang kental akan kekayaan kearifan lokalnya.

“Dorongan bagi generasi milenial untuk terlibat dalam pertanian sangat penting karena mayoritas masyarakat yang notabene tergolong miskin ekstrim bekerja sebagai petani, yang dicetuskan Bung Karno pada tahun 1952,” tuturnya.

Dengan melihat potensi dan keinginan generasi milenial dalam bidang pertanian di daerah, maka hal ini dapat membantu memperkuat kemandirian ekonomi daerah dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pendampingan melalui tenaga penyuluhan pertanian dan BPTP akan sangat membantu generasi milenial dalam mengembangkan kemampuan dalam bertani dengan sentuhan teknologi.

Hal ini dapat menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Komunitas Adat Terpencil.

“Mari dukung program KAT dan dorongan untuk generasi milenial terlibat dalam pertanian untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan di daerah,” tutupnya. (Rahman)

Baca juga lainnya: Pembuatan Film Perjuangan Pahlawan Nasional Tombolotutu: Mengusir Penjajah dari Sulawesi Tengah

Program KAT Parigi Moutong untuk Pemberdayaan Masyarakat Adat Terpencil di Sektor Pertanian dan Perkebunan
Program KAT Parigi Moutong untuk Pemberdayaan Masyarakat Adat Terpencil di Sektor Pertanian dan Perkebunan. (Foto: Prokopim Parigi Moutong)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *