Polisi dan Satpol PP di Majene Pantau Jual Beli Minyak Goreng Bersubsidi

waktu baca 4 menit
Polisi dan Satpol PP di Majene Pantau Jual Beli Minyak Goreng Bersubsidi

Berita sulawesi barat, sulawesitoday.com – Untuk mencegah penumpukan minyak goreng di distributor, personil Polres Majene bersama Satpol PP akan lakukan pemantauan dan pengawasan.

“Pemantauan dilaksanakan khusus untuk pembelian minyak goreng bersubsidi,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Pemda Majene Busri K memperjelas hal itu, Senin 14 Maret 2022.

Telah dikoordinasikan dengan kepolisian dan rekan-rekan Satpol PP, dalam pembelian kelak akan dilaksanakan pemantauan.

Busri menjelaskan, tiap konsumen akan disuruh bawa kartu keluarga atau KTP buat menghindar pembelian terlalu berlebih atau berlangsungnya penumpukan.

Disebutkan Busri, pada Jumat, 11 Maret tempo hari sekitar 1.500 liter minyak goreng bersubsidi sudah masuk di Majene. Migor itu langsung ke 23 toko distributor di Majene, selanjutnya susul 30 dan 20 dos di toko/mini pasar.

Mingor bersubsidi itu akan dipasarkan dengan harga Rp26.000 per paket 2 ltr, selanjutnya Rp14.000 paket 900 mL.

“Ya itu langsung ke toko, karena wewenang distributor kesitu, tinggal kita awasi,” jelas Busri.

Menurut dia, sekarang ini keperluan migor di Majene masihlah jauh dari cukup. Ia menyebutkan, masyarakat Majene memerlukan minyak goreng minimal 1.500 liter setiap hari.

Karena itu, Busri mengharap supaya stock migor terus masuk ke Majene apa lagi mendekati bulan Ramadan.

Selain berita Polisi dan Satpol PP di Majene Pantau Jual Beli Minyak Goreng Bersubsidi, baca juga: 53 Ton Minyak Goreng Sitaan di Sulteng Dialokasikan ke Pasar

Kapolri Yakinkan Pantau Jalur Distribusi dan Harga Minyak Goreng di Pasar

Dalam pada itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi mengevaluasi langsung pabrik minyak goreng PT. Bina Kreasi Sempurna di Cilincing, Jakarta Utara. Hal tersebut dilaksanakan untuk pastikan tersedianya sampai produksi minyak goreng buat penuhi keperluan warga.

Dalam peluang itu, Sigit pastikan, nantinya akan lakukan inspeksi langsung ke beberapa pabrik minyak goreng yang lain untuk pastikan tersedianya stock sampai harga pemasaran minyak goreng dipasaran sesuai Harga Ketengan Paling tinggi (HET) yang diputuskan Pemerintahan, yaitu Rp14.000/liter.

“Saya akan melakukan pengujian kembali ke daerah lain, untuk pastikan sebetulnya peraturan berkaitan DMO telah jalan dari pabrik minyak goreng sendiri. Terutamanya jual s/d pasar pada harga Rp14.000, sesuai apa yang diputuskan Pemerintahan,” kata Sigit dalam evaluasinya.

Dalam pengujiannya di PT. Bina Kreasi Sempurna di Cilincing, Sigit menyebutkan jika, dari laporan faksi produsen jika sudah memperoleh bahan baku sesuai harga ketengan paling tinggi.

“Saya bersama Mendag mengevaluasi langsung berkaitan dengan proses dimulai dari peraturan DMO yang ditetapkan beliau. Kami segera berbicara dengan beberapa produsen CPO yang mempunyai kewajiban DMO. Barusan kita tanya berbahan oline dipasarkan sama sesuai HET Rp10.300. Beliau terima dari produsen CPO pada harga Rp 9.300. Selanjutnya diproses dan beliau jual pada harga sama sesuai HET Rp14.000. Beliau berikan jika proses produksinya sekarang ini dapat 2x lipat dari yang umumnya,” tutur bekas Kabareskrim Polri itu.

Pada harga itu, kata Sigit, faksi produsen akui masih memperoleh margin bila saat lakukan pemasaran minyak goreng pada harga sama sesuai peraturan Pemerintahan.

Sigit mengutamakan, pengujian ke beberapa pabrik yang lain ke depan, mempunyai tujuan untuk menyaksikan apa sebagai pemicu masih ditemukannya harga minyak goreng yang dipasarkan dipasaran tidak sesuai harga ketengan paling tinggi yang diputuskan Pemerintahan.

“Pasti ada sesuatu hal yang kelak akan kita lempengkan dan check ke beberapa pabrik lain. Adakah pabrik yang lain produksinya turun atau mungkin ada yang tidak produksi benar-benar atau masih tetap normal. Jadi catatan kita untuk lakukan pengujian di lain tempat, berkaitan karena ada ketidaksamaan harga yang terjadi di pasar,” sebut Sigit.

Peluang yang serupa, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi sampaikan animo dan terima kasih ke Kapolri untuk turut pastikan produksi minyak goreng dalam negeri.

“Saya terima kasih ke pak Kapolri ditengah-tengah aktivitasnya dapat tiba menyaksikan sendiri proses DMO dengan lokal price obligation. Saat ditangani secara baik sebetulnya dapat jalan. Di dalam 28 hari akhir telah terkumpul lebih dari 500 juta liter minyak goreng yang berada di warga. Tetapi kondisinya walau barang ada harga belum sama sesuai pak Kapolri,” papar Lutfi.

Oleh karenanya, Lutfi mengutamakan, faksinya bersama dengan barisan Kepolisian akan bersinergi memutuskan praktik-praktik mafia minyak goreng yang manfaatkan keadaan untuk keuntungan individu.

“Dan saat ini kita masih tetap menyaksikan peluang karena mahalnya harga dunia akibatkan beberapa orang yang awalnya tidak berpikiran melakukan perbuatan nakal bisa jadi melakukan perbuatan nakal. Ini sedang kita check, kita ingin ingatkan khususnya untuk mafia-mafia minyak goreng yang usaha untuk peroleh keuntungan sebentar, kita tiba dan tertibkan, kita sikat bersama,” tutup Lutfi. (**)

Selain berita Polisi dan Satpol PP di Majene Pantau Jual Beli Minyak Goreng Bersubsidi, baca juga: Hari Ini Diadakan Operasi Pasar 2 Ton Minyak Goreng di Donggala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *