Pengurusan Tes Kesehatan RSUD Anuntaloko Dikeluhkan
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday — Calon pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) formasi 2021 keluhkan pengurusan tes kesehatan di RSUD Anutaloko Parigi.
” Saya mengurus tes kesehatan dari tanggal 29 Desember dan sampai hari ini belum juga selesai “, kata Jufri, saat diwawancarai media di RSUD Anutaloko Parigi, Senin 3 Januari 2022.
Jefri mengatakan lambannya pengurusan tes kesehatan yang ia lakukan ada pada tes kejiwaan.
Baca juga: Enam WNA China Masuk Sulteng Terdeteksi Covid19 Varian Omicron
“Tes kejiwaan berjumlah 500 soal, jadi prosesnya lama. Jika lulus dilanjutkan ke tes wawancara,” tuturnya.
Ia harus menghabiskan lebih banyak waktu saat pengurusan tes kesehatan yang menjadi syarat paling penting untuk pemberkasan kelulusannya.
Sementara itu, Revi J Tilaar, Direktur RSUD Anutaloko Parigi mengatakan ada beberapa tes yang wajib mereka lakukan, yaitu pemeriksaan hepatitis, narkoba, general check up, dan tes kejiwaan.
“Kami dari pihak RSUD telah membentuk tim penguji kesehatan untuk kelancaran tes kesehatan ini, dan memang dari semua tes kesehatan yang dilakukan yang paling lama ada pada tes kejiwaan”, ungkap Revi.
Hal itu dikarenakan ada banyak proses yang harus dilakukan dan hanya ada satu Dokter ahli jiwa di RSUD yang menangani.
“Dokter ahli jiwa di RSUD Anutaloko adalah dokter yang kami kontrak dari Universitas Hasanuddin Makasar, karena memang kami belum memiliki Dokter ahli jiwa yang tetap”, jelas Revi.
Baca juga: Program Pengurangan Risiko Bencana di Donggala Resmi Berjalan
Lebih lanjut Revi menjelaskan, prosesnya juga memakan banyak waktu karena Dokter akan menganalisa pengisian jawaban soal dan wawancara kemudian akan dikirim lagi ke senior Dokter Ahli Jiwa yang ada di Unhas Makasar.
“Pemeriksaan kejiwaan ini penting untuk mengukur kesiapan hadapi beban kerja sebagai seorang ASN dan P3K,” sebutnya.
Baca juga: Vaksinasi Lanjutan 2022, Parimo Target Puluhan Ribu Siswa
Revi menambahkan pada tes kejiwaan jika ditemukan kasus berat kemungkinan tidak akan lulus pemberkasan, sedangkan pada kasus ringan Dokter Ahli jiwa hanya akan mengarahkan .
“Kami akan upayakan semua tahap pada tes kejiwaan akan selesai tepat waktu sesuai jadwal yaitu pada tanggal 6 Januari”, pungkasnya. (**/mrf)
Baca juga: Progres Vaksinasi di Parimo Tembus Target 70 persen