Normalisasi Sungai Pohi Pasca Banjir Terkendala Material Lumpur
Berita Banjir Banggai, sulawesitoday – Upaya Normalisasi Sungai Pohi Pasca Banjir Desa Pohi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah terkendala material lumpur, Jumat 2 September 2022.
Selain lumpur, sedimen di sekitar lokasi terdampak banjir juga membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah belum melakukan Normalisasi Sungai Pohi hingga hari ini.
“BPBD Banggai terkendala material di dalam sungai yang menghambat opersional alat berat, sebab jalannya alat berat terhambat dengan kondisi sungai Pohi yang masih berlumpur dan sedimentasi” kata Mujiono, Kepala BPBD Banggai.
Ia menjelaskan, selain endapan lumpur, air mengalir di sungai Desa Pohi juga masih cukup deras dan banyak.
Selain itu BBM jenis solar di SPBU Banggai juga langkah sehingga hal ini juga menjadi kendala.
BACA JUGA: Data BPBD: 500 Korban Banjir Luwuk Mengungsi
Meski kegiatan normalisasi belum dilaksanakan, namun BPBD bersama sejumlah instansi serta relawan secara konsisten melakukan pembersihan rumah-rumah warga dan fasilitas umum terdampak di dua desa yakni Desa Indang Sari dan Desa Pohi yang terdampak parah.
Mujino menjelaskan, penanggulangan pasca banjir di Desa Pohi dan Desa Indang Sari itu melibatkan semua pihak terkait.
Hal itu untuk mempercepat proses penanggulangan bencana di masa tanggap darurat.
“Sampai sekarang masih cukup banyak rumah warga korban banjir yang belum dibersihkan dari lumpur di Desa Pohi dan Desa Indang Sari,” kata Mujiono.
Ia berharap, kondisi cuaca hari ini hingga esok terik supaya kegiatan normalisasi sungai di Desa Pohi dapat segera dilakukan.
“Peralatan yang kami miliki cukup terbatas, tetapi BPBD terus menemukan solusi agar alur sungai Desa Pohi bisa tertangani. Tidak ada yang menginginkan hal ini, tetapi keadaannya sudah seperti ini, tidak bisa dipaksakan,” tutur Mujiono.
BACA JUGA: Pencarian Warga Hilang di Desa Tonggolobibi Masuk Hari Ke-3
Oleh karena itu, pihaknya saat ini fokus melakukan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak mulai dari pembersihan, pendistribusian logistik hingga menyiapkan konsumsi makanan siap saji tiga kali sehari kepada korban bencana di posko pengungsian maupun mereka yang bertahan di rumah masing-masing.
Dilaporkan, dari peristiwa banjir bandang di Kecamatan Luwuk Timur 24 rumah rusak berat 15 rumah di Desa Indang Sari dan sembilan rumah di Desa Pohi, enam rumah warga hanyut tersapu banjir dan memaksa sekitar 500 jiwa mengungsi.
“Berbagai pihak telah mendonasikan bantuan mereka secara mandiri maupun melalui posko induk BPBD untuk warga terdampak,” jelas Mujiono. (**)
Author Profile
- Wiwin merupakan lulusan sarjana yang sedang menetap di Kota Palu. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis dan ahli di bidang kesehatan.