Mencegah Kanker Serviks dan Payudara: Langkah Penting dalam Deteksi Dini
Mencegah Kanker Serviks dan Payudara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, baru-baru ini menggelar Workshop tindak lanjut paliatif kanker.
Kanker merupakan salah satu dari Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terus meningkat setiap tahunnya. Kanker serviks dan kanker payudara menjadi fokus utama karena cukup menyita perhatian dan menjadi penyebab kematian tertinggi pada wanita.
Kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.
Di dunia setiap dua menit wanita meninggal karena kanker serviks dan kurang lebih 500.000 wanita didiagnosis kanker serviks setiap tahunnya.
Sedangkan kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi pada wanita dengan jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker.
Data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) pada tahun 2018 mencatat terdapat 18,1 juta kasus baru kanker dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian.
Satu dari lima laki-laki dan satu dari enam perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan satu dari delapan laki-laki dan satu dari sebelas perempuan meninggal karena kanker.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia mencapai 136,2 per 100.000 penduduk, yang menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara.
“Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskular,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Elen Ludya Nelwan.
Data Globocan tahun 2020 mencatat total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus. Oleh karena itu, deteksi dini kanker serviks sangat penting melalui IVA dan Papsmear untuk menghindari faktor risiko.
Faktor resiko terjadinya kanker serviks antara lain aktifitas seksual pada usia muda, keinginan seksual dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi rendah, memakai pil KB (dengan HPV negative/positif), dan pasien dengan gangguan imunitas.
Melalui workshop ini, Dinas Kesehatan Parigi Moutong terus mengedukasi masyarakat, khususnya para ibu-ibu, untuk selalu memeriksakan diri kepada tenaga medis yang ada di Puskesmas terdekat atau bidan desa.
Langkah penting untuk mencegah mencegah kanker serviks dan payudara ini adalah dengan setia terhadap pasangan, memenuhi kebutuhan nutrisi, dan menerapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang. Hindari faktor risiko seperti merokok, bergadang, kurang istirahat.
Tentunya, upaya pencegahan penyakit kanker harus dilakukan sejak dini, dan itu dimulai dari edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih sadar akan bahaya penyakit kanker dan mengenal cara-cara untuk mencegahnya.
Salah satu cara untuk mencegah kanker adalah dengan menjaga pola hidup sehat. Diantaranya adalah dengan menjaga asupan nutrisi yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi wanita yang berisiko terkena kanker payudara dan kanker serviks. Pemeriksaan IVA dan Papsmear dapat membantu mendeteksi dini penyakit kanker serviks, sehingga bisa segera ditangani sebelum semakin parah.
Kita juga harus selalu ingat bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit kanker dan mendorong mereka untuk menjalani pola hidup yang sehat.
“Sebagai Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit kanker dan cara-cara untuk mencegahnya. Kami juga akan terus memperkuat sistem pencegahan dan pengobatan penyakit kanker di wilayah kami,” tutupnya.
Mari bersama-sama kita cegah dan lawan penyakit kanker! (Rahman)
Baca selengkapnya di Google news: Bagaimana Cara Mengaktifkan BPJS Kesehatan Secara Online?