Marc Marquez Pasang Model Siaga pada Ducati

waktu baca 9 menit
Marc Marquez Pasang Model Siaga pada Ducati (Foto: dokumentasi pribadi Marc Marquez)

Marc Marquez Pasang Model Siaga pada Ducati

Sports, sulawesitoday.com – Marc Marquez tutup hari awal GP Qatar dengan senang, tapi mengingatkan mengenai teror Ducati. Walau tidak menonjol, pembalap Repsol Honda itu percaya pabrikasi Borgo Panigale belum memperlihatkan kemampuan sebetulnya.

Juara dunia 6x MotoGP Marc Marquez tempati urutan ke-2 dalam timesheet free practice (latihan bebas/FP) hari awal Grand Prix (GP) Qatar, Jumat (4/3/2022).

Sesudah dua sesion free practice, bintang Repsol Honda itu sanggup memeriksa kecepatan RC213V baru, yang betul-betul alami peralihan besar, di Lusail Sirkuit Sports Klub. Hasilnya cukup memberikan kepuasan.

“Dalam soal kecepatan saya menginginkan suatu hal yang sama, tapi pada dry lap saya tidak menduga akan meluncur demikian cepat. Saya suka dengan kami berprogres, namun saya masih membalap dengan agak aneh,” tutur Marquez.

Sesudah mengonfirmasi jika secara tehnis Honda sudah membuat kenaikan, kekuatiran paling besar ialah faktor fisik yang membuat pembalap Spanyol mangkir dalam perebutan gelar MotoGP sepanjang 2 tahun.

“Secara fisik saya sudah bertambah cepat. Saat ini saya harus menyaksikan bagaimana kondisinya berkembang sejauh akhir minggu. Ini hari saya membalap tanpa dipengaruhi oleh lengan (kanan) benar-benar,” kata Marquez.

“Saya berkendaraan tanpa merasa sakit, lebih bagus dibanding tahun kemarin. Kami beberapa rider mempunyai beberapa ketidaknyaman, tapi membalap dengan merasa sakit (karena cidera) ialah hal-hal lain,” dia menambah.

Karakter motor baru, dan merasa sakit di pundak kanan karena dampak cidera lengan yang dirasakan pada Juni 2020 sudah memaksakan rider berjulukan The Baby Alien itu untuk mengganti style berkendaranya.



“Saat ini saya tidak begitu cepat saat masuk kelokan, saya tidak punyai perasaan untuk pergi bisa lebih cepat. Bila saya agresif, saya semakin lebih lamban. Salah satu merek yang dapat mengubah radikal pada motornya ialah Honda, tapi di Qatar kami masih bukan yang paling cepat,” papar Marquez.

Lepas dari kesan yang bagus, Marc Marquez tidak mau mengawali proklamasi dan cenderung pilih untuk selalu waspada, khususnya ke Ducati, di tengah-tengah kompetisi awalnya musim yang hendak selekasnya diawali.

“Saya akan simpan opini saya mengenai Ducati sampai hari Minggu sesudah balapan. Ini ialah hari awal musim baru dan baru melalui Jumat. Saya benar-benar tidak memercayai Ducati,” katanya.

Marquez yakini pabrikasi Italia itu belum memperlihatkan kemampuan sebetulnya sepanjang free practice hari Jumat. Rider paling cepat Ducati ialah Jorge Martin (Pramac Racing) yang tempati P4.

Sekalian menanti Ducati ambil langkah selanjutnya, sudah pasti di hari Sabtu (5/3/2022), Marquez memandang jika sekarang ini Suzuki dan Yamaha ialah pesaing paling beresiko yang pantas dicurigai Honda.

“Suzuki akan kuat dan dalam soal kecepatan paling tinggi (hebat speed), mereka sudah bertambah banyak. Joan Mir dan Alex Rins dapat memperoleh status 1-2 dan masih tetap ada Fabio Quartararo,” dia menjelaskan.

Disamping itu, Circuit Lusail tidak pernah betul-betul jadi favorite, baik untuk Honda atau The Baby Alien. “Di track ini saya menanggung derita, bagus untuk motor dan pengendaraan saya. Bila kami ingin tribune, kami harus bertambah 0,2 detik.”

Fabio Quartararo Belum Raih Batasan dengan M1 2022 di Qatar

Juara dunia bertahan MotoGP Fabio Quartararo akui alami hari berat pada Jumat (4/3/2022) di Qatar. Pembalap Yamaha itu berasa sekarang ini tidak dalam batasan riil dengan YZR-M1 baru.

Fabio Quartararo sudah habiskan musim dingin dengan mengeluhkan mengenai minimnya peningkatan yang sudah dilakukan Yamaha dengan mesin M1, khususnya pada minus top-speed semenjak akhir MotoGP 2021.

Pada Jumat, dalam free practice hari awal di Circuit Internasional Lusail, Qatar, dia 10 km/jam lebih lamban dari pembalap paling cepat Alex Rins (Suzuki), yang punyai mesin empat silinder segaris seperti Yamaha.

Quartararo tempati posisi ke-8 pada timesheet kombinasi, 0,474 detik ada di belakang Rins, dan mengaku jika dianya seperti kehilangan suatu hal yang aneh pada motor Yamaha YZR-M1 2022.

“Untuk saya sekarang ini, saya berasa berlainan. Saya tidak demikian nyaman karena pada satu lap, bahkan juga saat test, saya tidak berasa demikian bagus. Tetapi, ini hari (Jumat) saya melewati suatu hal yang aneh,” katanya.

“Saya cepat di dua bidang pertama, tapi kami melewati suatu hal dan kami perlu pahami kenapa dan kami harus menyelesaikannya pada Sabtu karena kami tidak begitu aman untuk Q2 . Maka kita akan melihat apa kami dapat lakukan time attack atau mungkin tidak.

“Saya berasa ada di batasannya tapi kami tidak yang sebetulnya. Saya alami hari yang susah (hari Jumat) karena saya tidak pahami banyak hal, dan kami perlu mengecek data dan memperbandingkannya sama yang paling akhir (untuk menyaksikan) apa yang terjadi.

“Tetapi, saya tidak berasa betul-betul pada batasan waktu lap. Saya berasa di batasan, namun karena kami kesusahan. Kami alami hari yang berat, tapi ini hari awal kami di Qatar, umumnya kami jalani test dan awalannya sedikit susah,” kata El Diablo kembali.

Saat ditanyakan apa minus top-speed nya sama seperti yang dipikirkannya, Fabio Quartararo menggangguk. “Itu yang saya harap. Hari (Jumat) ini ialah hari berat, jujur saya berasa tidak nyaman dengan motor . Maka, kami perlu mendapati langkah untuk tingkatkan diri. Tetapi, kecepatannya tidak mengagetkan.”

Dalam pada itu, rekanan segrup El Diablo, Franco Morbidelli sebagai rider paling cepat Yamaha pada sesion Jumat di Qatar. Dia ada di posisi ke-5 keseluruhannya, tertaut 0,413 detik dari Alex Rins.

Pembalap Italia itu lebih tinggi di diagram top-speed dibandingkan Quartararo. Sesudah memakai M1 2019 semenjak MotoGP 2020, Morbidelli berasa Jumat di Qatar ialah hari berbahagia dalam soal kecepatan paling tinggi yang dapat diraihnya.

“Dalam tiap tahun yang saya lalui di MotoGP, saya ada di status paling akhir dalam soal top-speed. Balapan riil pertama saya dengan team pabrikasi, saya ada di tengah paket di diagram kecepatan,” kata Morbidelli.

“Maka secara individual saya harus suka dengan kecepatan paling tinggi. Sudah pasti, berpikiran pada umumnya dan pabrikasi, kami harus tingkatkan diri. Tetapi, secara individu, Jumat ialah hari yang baik dalam soal top-speed.”

Temui MotoGP 2022, Pabrikasi Ducati Berpindah ke Mesin 2021

Francesco Bagnaia sudah memutuskan untuk memakai mesin berumur setahun lebih tua di MotoGP 2022. Ini juga memaksakan rekanan segrup Jack Miller lakukan cara sama karena peraturan.

Musim baru kejuaraan dunia Grand Prix diawali akhir minggu ini. Circuit Internasional Lusail menjadi lagi tuan-rumah babak pembuka MotoGP Qatar, dan dengan mayoritas rider cuman mempunyai lima hari test pramusim.

Ducati dipercaya salah satunya pemain inti dalam persaingan perebutan titel juara tahun ini. Bagnaia tiba dengan bekal status runner-up musim kemarin, sementara Miller siap-siap tingkatkan perform buat memperoleh ekstensi kontrak.

Bila menyaksikan sepak-terjang sepanjang pengetesan, performa Desmosedici GP22 yang diperkembangkan pabrikasi Borgo Panigale terlihat kompak. Namun, baik Bagnaia atau Miller setuju jika pengangkutan tenaga mesin baru sedikit agresif.

Motorsport.com mendapat info Bagnaia memilih untuk buang mesin 2022 untuk spesifikasi 2021, yang diperbaharui saat malam menjelang GP Qatar. Ducati akan melakukan modifikasi motor baru supaya sama sesuai mesin tahun awalnya.

Karena peraturan tehnis di MotoGP, opsi Bagnaia memiliki arti si tandem Miller harus juga memakai mesin 2021.

Mesin yang saat ini akan dipakai ke-2 rider telah dites dalam Test Mandalika bulan kemarin. Itu dibawa ke Indonesia sesudah Bagnaia-Miller memverifikasi motor spesifikasi 2022 kurang cukup pembaruan saat Test Sepang.

Ducati membawa mesin tahun kemarin, versus terkini dan detail 2022 ke Indonesia. Dan karena tim pabrikasi non-konsesi, jadi tidak dibolehkan untuk meningkatkan mesin sepanjang musim berjalan.

Dengan begitu, mesin yang hendak dihomologasi untuk awalnya musim 2022 – yang diawali dari FP1 MotoGP Qatar pada Jumat (4/3/2022) – akan dipeti-eskan dan tetap mempunyai detail yang serupa selama setahun.

Adapun, team satelit Pramac Racing masih tetap memakai mesin detail 2022. Begitupun hal rider Mooney VR46 Racing Tim, Luca Marini, yang akan melalui kejuaraan musim ini bermesin 2022.

Secara keseluruhan, Ducati turunkan delapan motor Desmosedici GP, yang terdiri dari tim pabrikasi, Pramac Racing, Mooney VR46 Racing Tim, dan sampai Gresini Racing MotoGP.

Bagnaia, Miller, Johann Zarco, Jorge Martin, dan Luca Marini akan mempunyai motor versus 2022. Dalam pada itu, Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio, dan Marco Bezzecchi akan memakai Desmosedici GP21.

Selain berita Marc Marquez Pasang Model Siaga pada Ducati, baca juga: Bagnaia Antusias Pengembangan Motor Ducati 2022

Alex Rins Tidak Ingin Meleng walau Suzuki Kuat di Lusail MotoGP Qatar 2022

Keberhasilan Alex Rins jadi rider paling cepat pada hari awal Grand Prix Qatar, Jumat 4 Maret 2022 memperlihatkan cara maju yang diambil oleh Suzuki untuk hadapi MotoGP musim ini.

Sesudah kebimbangan yang menyelimutinya sejauh musim kemarin mengenai kekurangan Suzuki dalam soal top-speed (kecepatan paling tinggi), hari awal di Circuit Internasional Lusail sudah menghapusinya.

Perform Alex Rins dan Joan Mir di atas GSX-RR 2022 memperlihatkan jika pabrikasi Hamamatsu sudah lakukan tugas secara baik sepanjang musim dingin dan di circuit di mana power benar-benar penting, mereka unggul.

Rins sukses menempati posisi teratas timesheet dengan waktu catatan 1 menit 53,432 detik. Dia unggul atas rider Repsol Honda Marc Marquez. Sementara Mir tempati urutan ke-3 dengan jarak 0,147 detik.

“Kami lakukan tugas secara baik, dalam soal kecepatan atau satu perputaran. Suzuki harus suka karena mesin sudah dipertingkat, tapi kami harus terus berprogres di tempat lain,” tutur Rins.

Selainnya unggul waktu catatan free practice (FP) hari awal, Suzuki jadi motor paling cepat dan Rins sanggup pimpin sesion ke-2 , hal yang belum pernah dilakukan semenjak FP2 di San Marino tahun kemarin.

“Saya tidak pernah menyaksikan diri saya keluar sebagai yang pertama dalam soal kecepatan paling tinggi. Sebagai rider Anda selalu inginkan lebih. Tahun ini kami punyai mesin baru dan throttle belakang di sini, yang tidak kami punyai tahun kemarin,” rider asal Spanyol itu menjelaskan.

“Saat ini, di track lempeng kami dapat bernapas dan sedikit ada ruangan untuk kekeliruan. Kami telah meredam slipstream dari lainnya dan saya cetak top-speed paling tinggi dari 2 sesion. Dan esensinya tidak berbeda.”

Kenaikan penting yang lain ialah evolusi piranti belakang yang atur ketinggian motor (ride height adjustment/holeshot), sebuah faktor di mana Suzuki jauh ketinggalan dari pesaingnya.

“Apa saja dapat dipertingkat, tapi berkenaan dengan ride height piranti yang kami punyai, itu jauh lebih bagus dibanding yang kami luncurkan pertama di Austria (pada 2021),” Rins mengutarakan.

Walau ada inovasi yang membuat dianya dan Joan Mir berasa suka dengan performa GSX-RR baru, Rins tidak ingin meleng. Dia yakini masih tetap ada suatu hal yang bisa dipertingkat oleh Suzuki.

“Saya kaget dengan berapa baik yang sudah kami kerjakan, tapi silahkan nantikan hari Sabtu dan Minggu. Saat ini ada suatu hal yang penting yang lenyap, yakni aerodinamika,” sebut Rins.

Selain berita Marc Marquez Pasang Model Siaga pada Ducati, baca juga: Alex Rins Tidak Ingin Meleng walau Suzuki Kuat di Lusail MotoGP Qatar 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *