Jumlah Satelit Orbit Rendah Dikhawatirkan Kacaukan Pertahanan Planet
Jumlah satelit orbit rendah, sains sulawesitoday – Beberapa intelektual dan riset pertahanan planet sudah mengemukakan kesedihan mereka sendiri mengenai topik bertambahnya jumlah satelit di orbit Bumi rendah (LEO).
Apollo Academic Surveys dan Carrie Nugent dari Olin College of Engineering di Massachusetts mengevaluasi beberapa pakar pertahanan planet mengenai beragam topik berkenaan asteroid dekat Bumi (NEA) dan komet.
Dikutip dari Space, Kamis 1 September 2022, dari 34 pakar yang disurvey, semua sedikit cemas mengenai dampak kepadatan satelit pada diagnosis asteroid; 24 % dideteksi sebagai benar-benar sedih.
“Study (misalkan Mroz et al. 2022) sudah memperlihatkan satelit LEO bisa benar-benar memengaruhi penilaian yang diambil sepanjang senja, dan itu ialah area standar penting untuk penelusuran NEO,” tulis salah satu peserta survey anonim.
Responden lain memperlihatkan kekuatan permasalahan penyeluncuran visi mitigasi-misalnya, deflektor asteroid seperti visi DART Tubuh Antariksa Amerika (NASA)-melalui banjir satelit bikinan.
“Saya berpikir betul-betul menakutkan jika tidak ada perlakuan riil yang sudah dilakukan untuk melawan permasalahan ini. Ini cuma akan jadi lebih jelek dan membuat beberapa permasalahan untuk penemuan berbasiskan darat,” catat Cristina Thomas dari Northern Arizona University.
Selain informasi Jumlah satelit orbit rendah, baca juga: Apple Diprediksi Hilangkan Notch di iPhone 14
Tetapi tetap ada keinginan. Beberapa pakar menunjuk pada mekanisme penilaian berbasiskan ruangan angkasa, seperti teleskop luar angkasa NASA NEO Surveyor yang diharap akan dikeluarkan oleh tubuh itu pada 2028, sebagai masa datang untuk mengawasi kekuatan teror.
“Aset berbasiskan ruangan angkasa ialah perkembangan yang pas dari penemuan NEO. Aset penelusuran berbasis darat makin sedikit keutamaan,” tulis peserta survey anonim yang lain.
Untuk penilaian berbasiskan darat, periset kemungkinan bisa meningkatkan piranti lunak untuk memfilter mayoritas masalah dari satelit buatan, sama seperti yang sudah dilaksanakan oleh peneliti astronomi.
“Survey yang direncanakan secara baik dan fokus pada NEO bisa dibikin kuat supaya tidak kehilangan gambar (atau pecahan gambar) kadang-kadang karena tapak jejak satelit,” catat Eric Christensen dari University of Arizona, yang memegang sebagai periset khusus Catalina Sky Survei, salah satunya dari 2 program pendeteksi asteroid dengan diagnosis terbanyak untuk namanya, menurut NASA.
“Saya sudah memprediksi megakonstelasi Starlink yang dibuat seutuhnya bisa turunkan efektivitas diagnosis Catalina Sky Survei beberapa sepersepuluh %,” ucapnya. Tetapi ia menulis jika survey astrofisika yang lain kemungkinan lebih rawan pada ‘kebisingan’ tambahan dari lajur satelit. (rf)
Selain informasi Jumlah satelit orbit rendah, baca juga: Berikut Cara Cek Battery Health Ponsel untuk Kamu Ketahui
Author Profile
- Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.
Latest entries
Headline2023.05.28Polda Sulteng Apresiasi Langkah Cepat Polres Parigi Moutong Tangani Kasus Persetubuhan Anak
Headline2023.05.26Gebyar PAUD di Parigi Moutong: Temukan Rahasia Sukses Membangun Dasar Pendidikan yang Kuat Bagi Anak-anak
Headline2023.05.26Antisipasi Peredaran Gelap Narkotika: 121 WBP Pindah ke Beberapa Lapas di Sulawesi Tengah
Headline2023.05.26Gebyar PAUD Parigi Moutong 2023: Pelatihan Tutor PAUD hingga Atraksi Seru