Pindah ke Honda, Joan Mir Sebut Sulit Ciptakan Chemistry
Joan Mir sebut sulit ciptakan chemistry, sulawesitoday sports – Joan Mir sedang bersiap menghadapi tantangan di tim honda MotoGP musim depan.
Setelah diam, Joan Mir akhirnya membuka mulut tentang masa depannya. Pembalap Suzuki Ecstar memberitahu akan beralih ke pabrikan Jepang honda MotoGP musim depan.
Tindakan isu beralihnya pembalap Spanyol itu mengemukan beberapa hari setelah Suzuki mengumumkan akan hengkang dari MotoGP pada akhir musim ini.
Kabar angin soal manager Honda Repsol, Alberto Puig mengatakan tidak akan ada perpanjangan kontrak untuk Pol Espargaro semakin memicu spekulasi.
Dalam wawancara saat di ITV, Mir juga mengatakan bahwa pindah ke pabrikan bukanlah hal yang mudah, apalagi bergandengan tangan dengan Marc Márquez.
“Ya, itu benar menciptakan cemistry dengan Marquez tidak mudah. Mengemudi untuk Repsol Honda sebuah tanggu jawab besar, ini tantangan berat,” ucapnya.
“Tapi dia bukan pilihan yang buruk. Marc adalah pembalap yang bisa Anda pelajari banyak. Mari kita tunggu dan lihat.”
Sang juara di Dunia MotoGP 2020 memiliki tanggung jawab besar mulai musim dingin ini. Kabarnya, RC213V akan dibuat untuk Marquez, meski perlahan berubah.
Selain berita Joan Mir sebut sulit ciptakan chemistry, baca juga: Suzuki Keluar MotoGP, Rins dan Mir Cari Tim Baru
Selain dari itu, dengan cedera yang di alami The Baby Alien, kondisi Honda pada titik terendah sepanjang masa. Ia tidak mencetak poin di MotoGP Jerman akhir pekan lalu. Ini adalah pertama kalinya dalam empat dekade.
Hanya saja Stefan Bradl yang berhasil finis ke-16, selebihnya Pol Espargaró, duo LCR Honda yakni Takaaki Nakagami dan Alex Márquez, cabut di karena masalah fisik dan teknis motor.
Ditambah dengan stigma bahwa Marquez akan menghancurkan pasangannya. Tandem terakhir yang mengambil kemenangan enam kali Juara Dunia MotoGP ialah Dani Pedrosa pada November 2017.
Saat Mir menunggu pembukaan dan dimulainya pekerjaannya di produsen logo sayap tunggal, ia perlu mengembangkan pola pikir dan mengasah keterampilannya. Dia perlu menemukan cara untuk kembali ke podium sehingga Suzuki bisa finis lebih baik di Kejuaraan Konstruktor. Kecemerlangan akan menjadi hadiah perpisahan yang menyenangkan.
Saya menyadari bahwa jalan di depan sangat curam. Untuk pertama kalinya, pembalap berusia 24 tahun itu mengganti motornya dengan karakter yang berbeda.
“Tentu,begitu menakutkan. Akan tetapi, saya pikir jika kita dapat temukan keharmonisan dan perasaan di tim ini, saya yakin kita akan menemukannya lagi di tim lain. Dalam beank saya, saya akan selalu menjadi pembalap Suzuki,” tegasnya. (fkr).
Selain berita Joan Mir sebut sulit ciptakan chemistry, baca juga: Joan Mir: Fans Kecewa Suzuki Berhenti dari MotoGP