Imran Bin Hushain, Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Penyakit Selama 30 Tahun

waktu baca 4 menit
Imran Bin Hushain, Sahabat Nabi yang Sabar Menghadapi Penyakit Selama 30 Tahun. (Foto: Unsplash)

Sahabat Nabi Imran Bin Hushain – Imran bin Hushain bin Ubayd Al-Khaza’i merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati. Dia masuk Islam selama Perang Khaibar pada tanggal 7 Hijriah dan dikenal sebagai salah satu ulama dari kalangan sahabat.

Keistimewaan dari Imran bin Hushain terlihat dari kekokohan imannya dalam menghadapi penyakit yang dia alami selama 30 tahun.

Dalam buku “Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah” karya Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, disebutkan bahwa Imran bin Hushain selama menderita sakit, tidak pernah mengeluh ataupun sekadar mengucapkan “ah”.

Bahkan ketika ada sahabat yang menyarankan untuk berobat, Imran hanya tersenyum lalu berkata, “Yang paling aku cintai adalah yang paling dicintai oleh Allah SWT.”

Dalam Islam, sakit adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT dan bisa menjadi penghapus dosa bagi orang yang sabar menghadapinya.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.”

Oleh karena itu, dalam menghadapi sakit, seorang Muslim harus tetap bersabar dan mengikhlaskan keadaan yang diberikan oleh Allah SWT. Sakit juga bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa “Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, tidak terjadi kecuali bagi orang Mukmin. Jika mendapat kegembiraan, dia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Bila mendapat kesusahan, dia bersabar dan ini adalah kebaikan baginya.” (HR Muslim)

Imran bin Hushain adalah contoh yang baik dalam menghadapi ujian sakit. Dia sabar dan tetap teguh dalam keimanan meskipun menderita sakit selama 30 tahun. Kepiawaiannya dalam berdakwah juga diakui oleh para sahabat.

Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirrin pernah berkata tentang Imran bin Hushain, “Tidak ada sahabat Nabi yang pernah diutus ke Bashrah yang bisa mengungguli Imran bin Hushain.” Umar bin Khattab pernah mengutus Imran ke Bashrah untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk di sana.

Imran bin Hushain juga sangat produktif dalam meriwayatkan hadits. Dia berhasil meriwayatkan sebanyak 130 hadits Nabi SAW. Dan ketika ia akan meninggal dunia, ia menyampaikan wasiat kepada keluarganya, “Bila kalian pulang dari pemakaman, sembelihlah hewan ternak untuk memberi makan kepada orang lain.”

Sakit yang diderita Imran bin Hushain selama 30 tahun menjadi salah satu bukti kekokohan imannya. Ia mampu bertahan dan bersabar menghadapi cobaan tersebut, sehingga mampu memperoleh rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Menurut Syaikh Muhammad Sa’id Mursi dalam bukunya ‘Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah’, Imran bin Hushain menjadi sosok yang sangat menginspirasi bagi umat Islam.

Ia tidak hanya menjadi panutan dalam hal keteguhan iman, tetapi juga menjadi sosok yang sangat produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Imran bin Hushain tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki banyak pengetahuan agama, tetapi juga sebagai sosok yang sangat dermawan dan pekerja keras.

Ia sering kali memberikan nasihat dan pelajaran agama kepada masyarakat sekitarnya, serta memberikan bantuan dan sumbangan untuk kepentingan umum.

Keteladanan dari sosok Imran bin Hushain dapat memberikan motivasi bagi umat Islam untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dengan menjadikan kekokohan iman dan kesabaran dalam menghadapi cobaan sebagai contoh, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang Allah SWT ingin memuliakan, maka Dia akan memberinya cobaan.” Oleh karena itu, kita harus selalu bersabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga dapat memperoleh rahmat dan keberkahan dari-Nya.

Dalam akhir hayatnya, Imran bin Hushain memberikan wasiat kepada keluarganya untuk memberi makan orang lain setelah ia dimakamkan.

Hal ini menunjukkan bahwa sosok Imran bin Hushain selalu berpikir tentang kepentingan orang lain, dan selalu berusaha untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Dengan demikian, kita semua dapat memperoleh inspirasi dari kehidupan dan teladan dari sahabat Nabi yang bernama Imran bin Hushain.

Kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, berjuang untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin. (Umi Kulsum)

Baca selengkapnya di Google news: Berikut Lima Cara Mengatur Keuangan Ala Nabi Muhammad

Author Profile

Sulawesitoday
Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *