Google Doodle Hari Ini Tampilkan Ilustrasi Sapardi Djoko Damono
Google Doodle Hari Ini Tampilkan Ilustrasi Sapardi Djoko Damono – Google Doodle hari ini menampilkan ilustrasi Sapardi Djoko Damono yang memperingati ulang tahunnya yang ke-83 pada Senin 20 Maret 2023. Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan terkemuka di Indonesia yang dikenal dengan karya puisinya yang sederhana dan indah.
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, Jawa Tengah pada 20 Maret 1943 dan wafat pada usia 77 tahun pada 19 Juli 2020.
Ia merupakan anak pertama dari pasangan Sadyoko dan Sapariah dan memiliki seorang adik. Sapardi menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Solo dan kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Sastra Inggris.
Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1964 dan juga menempuh pendidikan non-gelar di University of Hawaii pada 1970-1971. Pada tahun 1989, ia menyelesaikan program doktornya dengan predikat sangat memuaskan di Universitas Indonesia.
Karya Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono terkenal dengan puisi-puisinya yang sederhana namun sarat makna. Salah satu puisi yang sangat populer adalah “Aku Ingin” yang terdapat dalam buku Hujan Bulan Juni.
Puisi ini menggambarkan tentang cinta yang sederhana namun dalam. Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono banyak dijadikan bahan bacaan di sekolah-sekolah dan dijadikan inspirasi oleh banyak penulis.
Penghargaan dan Prestasi
Sapardi Djoko Damono memiliki banyak penghargaan dan prestasi atas karya-karyanya. Ia pernah meraih Hadiah Puisi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada tahun 1969 dan Khatulistiwa Literary Award pada tahun 1991.
Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai Penulis Esai Terbaik dari Majalah Tempo pada tahun 1997 dan Anugerah Penghargaan Sastra dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1998.
Dengan karya-karyanya yang luar biasa, Sapardi Djoko Damono layak dijadikan sebagai Google Doodle pada hari ini untuk mengenang dan menghormati jasa-jasanya sebagai seorang sastrawan terkemuka di Indonesia.
Perjalanan Karier Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono bukan hanya dikenal sebagai sastrawan terkemuka, tetapi juga sebagai seorang guru besar yang telah memiliki karier yang panjang di dunia pendidikan. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1995.
Sapardi memulai karier sebagai dosen tetap dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Malang Cabang Madiun pada 1964-1968. Ia kemudian diangkat sebagai dosen tetap di Fakultas Sastra-Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang pada 1968-1973. Pada tahun 1974, ia ditetapkan sebagai dosen tetap di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia.
Karier Sapardi semakin cemerlang di Universitas Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III, Fakultas Sastra pada 1979-1982, dan kemudian diangkat sebagai Pembantu Dekan I pada 1982-1996. Pada periode 1996-1999, ia bahkan berhasil menjabat sebagai Dekan di fakultas dan universitas yang sama.
Meski telah memasuki masa pensiun sebagai guru besar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 2005, Sapardi tetap aktif di dunia pendidikan. Ia sering diberi tugas menjadi promotor, konsultan, dan penguji di beberapa perguruan tinggi, termasuk menjadi konsultan Badan Bahasa. Selain itu, ia juga aktif sebagai dosen di beberapa kampus di Indonesia.
Selain berkiprah di dunia pendidikan, Sapardi juga aktif dalam berbagai lembaga seni dan sastra pada 1970 hingga 1980-an.
Ia pernah menjadi Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta (1973-1980), redaksi majalah sastra Horison (1973), Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin (1975), anggota Dewan Kesenian, anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka Jakarta (sejak 1987), Ketua Umum Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (Hiski) pada (1988), anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI), dan anggota Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV).
Dengan berbagai pengalaman dan pencapaian dalam karier di dunia pendidikan dan sastra, tidak heran jika Sapardi Djoko Damono menjadi salah satu tokoh terkemuka Indonesia yang patut diacungi jempol. Ia telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra dan pendidikan di Indonesia.
Karya-Karya Sapardi Djoko Damono yang Mengagumkan
Sapardi Djoko Damono, seorang penulis sastra terkenal di Indonesia, telah menciptakan karya-karya yang sangat populer dan dihargai oleh masyarakat. Dia mulai menulis puisi pada tahun 1960-an dan telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak dan cerpen yang terkenal seperti Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), dan Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003). Selain itu, Sapardi juga menulis buku-buku yang sangat penting seperti Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979), Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999), Novel Jawa Tahun 1950-an:Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996), Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999), Sihir Rendra: Permainan Makna (1999), dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal. Sapardi juga dikenal sebagai penerjemah beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia.
Selama hidupnya, Sapardi Djoko Damono telah menerima berbagai penghargaan di bidang sastra. Dia mendapatkan Hadiah Majalah Basis atas puisinya “Balada Matinya Seorang Pemberontak” (1963), Penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia (1978), Hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia (1983), Hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas (1984), Mataram Award (1985), Hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand (1986), Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996), Penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature (2003), dan Khatulistiwa Award (2004), serta penghargaan dari Akademi Jakarta (2012).
Karya-karya Sapardi Djoko Damono telah menginspirasi banyak orang dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia. Kepopuleran karya-karyanya tak pernah padam meskipun sudah puluhan tahun berlalu. Semoga karya-karya beliau dapat terus memberikan inspirasi bagi para penulis dan masyarakat Indonesia. (Rahman)
Baca juga: Albert Einstein: 11 Penemuan Terkenal Tentang Alam Semesta
Author Profile
- Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.
Latest entries
Headline2023.05.31Tragedi Mengerikan di Desa Padabaho: Anak Kandung Bunuh Ibu Sendiri Demi Perhiasan Emas
Headline2023.05.31Heboh! Aksi Pencurian Motor di PT GNI, Berhasil Diamankan 20 Unit Barang Bukti
Headline2023.05.30Banjir Mengerikan Hantam Desa Balinggi! Satu Korban Hilang dan Tiga Rumah Hanyut
Headline2023.05.29Wabup di Paripurna DPRD: Ini Laporan Realisasi APBD Parigi Moutong 2022