7 Fakta Baru Drama Pembunuhan Brigadir J
Berota nasional, sulawesitoday – Berikut tujuh fakta baru Drama Pembunuhan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat.
Fakta baru ini terkuat ketika tim yang dibuat Kapolri melakukan gelar perkara, Kamis 11 Agustus 2022.
1. Ferdy Sambo dicopot, ditetapkan menjadi tersangka & 11 anggota Polisi Republik Indonesia ditahan
Kapolri mengumumkan pencopotan Ferdy sebagai Kadiv Propam Polisi Republik Indonesia.
Tak hanya Ferdy, Listyo Sigit Prabowo jua mencopot Kepala Biro Pengamanan Internal Polisi Republik Indonesia Brigjen Hendra Kurniawan, Kepala Biro Provos Brigjen Benny Ali, & sejumlah perwira menengah.
Mereka dicopot lantaran dugaan pelanggaran kode etik Ferdy cs dipercaya tidak profesional pada penanganan masalah Drama Pembunuhan Brigadir J.
Baca Juga: Man City Sepakati Transfer Sergio Gomez Senilai 10 Juta Euro
Kapolri sempat mengumumkan empat orang pribadi menerima penempatan spesifik alias ditahan & belakangan jumlah itu bertambah sebagai 11 orang.
“Kemarin, terdapat 25 personel yg kita periksa & ketika ini bertambah jadi 31 personel. Kita jua sudah melakukan penempatan spesifik pada empat personel beberapa saat kemudian & ketika ini bertambah sebagai 11 personel Pori, terdiri berdasarkan satu bintang 2, 2 bintang satu, 2 Kombes, 3 AKBP, 2 Kompol & satu AKP. Dan Ini kemungkinan masih mampu bertambah,” istilah Listyo Sigit.
2. Yosua dipastikan dibunuh
Kapolri jua memastikan insiden pada tempat tinggal dinas Ferdy Sambo dalam 8 Juli 2022 bukan tembak menembak. Berdasarkan penelusuran tim, kematian Yosua dipastikan dampak penghilangan nyawa.
Menurut Kapolri, timsus sudah mengusut saksi-saksi yang berada pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) & barang bukti lainnya. Dia menyatakan masih ada enam orang yg berada pada TKP ketika itu. Selain empat orang yg telah sebagai tersangka, 2 lainnya merupakan istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi & seorang berinisial AR.
3. Motif penghilangan nyawa Yosua belum terungkap
Meskipun telah tetapkan empat orang tersangka, tim belum menyimpulkan motif penghilangan nyawa Yosua. Kapolri menyatakan masih membutuhkan pendalaman buat mengetahui apa penyebab penghilangan nyawa Brigadir J.
“Kemudian motif atau pemicu penembakan ini sedang dilakukan inspeksi & pendalaman terhadap saksi-saksi termasuk terhadap Ibu PC,” istilah Listyo Sigit.
4. Putri Candrawathi Turut Diperiksa TIm Khusus
Pengacara Ferdy Sambo lainnya, Iwan Iriawan, menyatakan bahwa istri Ferdy, Putri Candrawathi, sudah melewati sejumlah rangkaian inspeksi. Bahkan, Putri sudah diperiksa tim saat berada di Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, Senin, 8 Agustus 2022.
5. Polisi geledah tempat tinggal mertua Ferdy Sambo
Sebelum pengumuman Ferdy Sambo menjadi tersangka, polisi tampak mendatangi tempat tinggal pribadinya di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Selain itu, tempat tinggal mertua Ferdy pada Jalan Bangka XI, Kemang, Jakarta Selatan, jua ikut digeledah.
Penggeledahan itu dikawal ketat sang personel Brimob berpakaian lengkap. Iwan Iriawan menyatakan bahwa polisi menyita enam barang berdasarkan tempat tinggal mertua Ferdy.
6. Staf Ahli Kapolri Fahmi Alamsyah ikut terseret & akhirnya mundur
Kasus kematian Brigadir J menyeret nama Staf Ahli Kapolri Fahmi Alamsyah. Berdasarkan penelusuran, Fahmi dianggap ikut menyusun cerita adanya tembak menembak pada masalah ini.
Fahmi dianggap sempat menyusun cerita itu & mengirimkannya pada Ferdy Sambo yg lalu menambahkan adanya pemerkosaan terhadap istrinya.
Fahmi pun mengundurkan diri dalam Selasa kemarin, 9 Agustus 2022. Dia membantah sudah menyusun skenario itu. Dia menyatakan hanya membantu menciptakan pernyataan pers buat disampaikan pada media.
7. Hasil autopsi ulang: Pistol diduga ditembakkan dari jarak dekat
Tim dokter yg melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Yosua dianggap akan segera mengumumkan temuan mereka.
Tim forensik sempat kesulitan mengidentifikasi luka tembak lantaran jenazah Yosua mulai membusuk. Mereka haya menemukan 3 liang bekas luka tembak.
Salah satunya merupakan luka tembak pada bagian ketua yg menembus hidung. Tim forensik autopsi ke 2 meyakini luka ini yg mengakibatkan Yosua meregang nyawa.
“Dilihat berdasarkan posisi luka, senjata barah yg ditembakkan diperkirakan berada tidak jauh pada atas ketua Yosua,” ujar Kapolri.
Dugaan soal tak adanya tembak menembak antara Yosua menggunakan Bharada E sempat diungkapkan sang advokat Keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. Dia jua menyoroti soal luka tembus pada ketua itu. Menurut Kamaruddin, bertenaga dugaan Yosua ditembak berdasarkan belakang.
“Jika tembak menembak harusnya berhadap. Ini luka tembak masuk dari belakang tembus ke depan,” tegasnya.
Kamaruddin mengetahui soal luka itu berdasarkan dokter yg pihak famili Yosua utus buat ikut pada proses autopsi itu.
Pengusutan masalah kematian Brigadir J masih belum selesai. Selain soal motif penghilangan nyawa, polisi jua belum mampu menyimpulkan soal laporan pelecehan yg dilakukan sang Yosua terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (**)
Baca juga: Resmi, Ferdy Sambo Ditahan di Rumah Tahanan Brimob Polri
Author Profile
- Wiwin merupakan lulusan sarjana yang sedang menetap di Kota Palu. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis dan ahli di bidang kesehatan.