Bupati Samsurizal Tegaskan Pentingnya Konten TikTok Tidak Singgung Hati Masyarakat
Bupati Samsurizal tegaskan pentingnya konten Tiktok tidak singgung hati masyarakat – Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu menekankan pentingnya bagi aparatur di lingkungan Pemerintah daerah (Pemda) Parigi Moutong untuk berhati-hati dalam membuat konten di aplikasi TikTok yang dapat menggores hati masyarakat.
Hal ini terkait dengan konten yang sedang viral saat ini yang diunggah pertama oleh pemilik akun TikTok Rinto Belike yang tidak lain adalah tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Lambunu 2.
Dalam konten tersebut, sangat jelas memperagakan seolah-olah membedakan pelayanan antara pasien menggunakan BPJS dan pasien umum atau menggunakan setoran tunai.
“Bermain TikTok boleh saja dilakukan, namun yang penting adalah tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain,” sebut Bupati Samsurizal.
Hal ini disampaikan Bupati Samsurizal usai doa bersama dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H, bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Parigi Moutong pada Senin, 20 Maret 2023 malam.
Bupati Samsurizal mengaku awalnya tidak mengetahui kejadian tersebut dan kaget ketika mengetahui bahwa ada tenaga kesehatan di Parigi Moutong yang lagi viral gegara konten seolah-olah membedakan antara pelayanan kepada pasien BPJS dan pasien umum.
“Tadinya saya ingin memindahkan nakes tersebut, namun ternyata ia masih honorer. Meskipun demikian, saya tetap mengambil tindakan. Dia boleh dipindahkan, tetapi harus ditempat yang tidak melayani masyarakat atau saya akan memerintahkan untuk memberhentikan 3 orang tersebut,” tegasnya.
Bupati Samsurizal menambahkan bahwa nakes harus memahami bahwa tugas mereka adalah melayani semua pasien dengan baik dan sama, tanpa memandang status pasien.
Dia juga berpesan agar semua aparatur di lingkungan Pemda Parigi Moutong selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama dalam membuat konten agar tidak menyinggung hati masyarakat.
Kontroversi Video TikTok Nakes: Bedakan Pasien Umum dan BPJS
Sebelumnya, video TikTok yang dibuat oleh tiga tenaga kesehatan (nakes) baru-baru ini viral di media sosial. Dalam video tersebut, tiga nakes menunjukkan perbedaan penanganan antara pasien umum dan BPJS di sebuah puskesmas.
Ketika menerima pasien umum, para nakes terlihat bersemangat dan berjoget dengan gembira.
Namun, ketika menangani pasien BPJS, sikap para nakes jauh berbeda. Ada yang tidur-tiduran di atas meja, ada yang sibuk bermain telepon genggam.
Video kedua menunjukkan para nakes yang menguap dan terlihat tidak bersemangat saat ada pasien BPJS.
Video tersebut menuai reaksi negatif dari netizen dan beberapa dokter, yang menilai bahwa perilaku tiga nakes tersebut tidak profesional.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, mengingatkan para perawat dan calon perawat untuk selalu menjunjung kode etik profesi dan mengedepankan norma dalam bertindak, terutama saat menggunakan media sosial.
Harif menegaskan bahwa tanggung jawab institusi dalam mengajarkan etika sangat penting, namun organisasi profesi juga perlu menerima masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran etika.
Selain itu, Harif juga menekankan bahwa perilaku seperti yang terlihat dalam video tersebut tentu saja melanggar norma dan moral profesi perawat. (Rahman)
Author Profile
- Sulawesitoday merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin yang sedang menetap di Kota Parigi. Selama beberapa tahun terakhir, ia mengeksplor jenjang karirnya sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.
Latest entries
Headline2023.05.29Razia Gakkum KLHK di Sulawesi Tengah! Ribuan Batang Kayu Ilegal Disita, Pelaku Terancam Penjara 5 Tahun
Headline2023.05.28Polda Sulteng Apresiasi Langkah Cepat Polres Parigi Moutong Tangani Kasus Persetubuhan Anak
Headline2023.05.26Gebyar PAUD di Parigi Moutong: Temukan Rahasia Sukses Membangun Dasar Pendidikan yang Kuat Bagi Anak-anak
Headline2023.05.26Antisipasi Peredaran Gelap Narkotika: 121 WBP Pindah ke Beberapa Lapas di Sulawesi Tengah