Akhir Ramadhan, BPOM Periksa Makanan Takjil di Parigi Moutong

waktu baca 3 menit
Akhir Ramadhan, BPOM Periksa Makanan Takjil di Parigi Moutong

Berita parigi moutong, sulawesitoday.com – Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, Balai Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Palu, Sulawesi Tengah, periksa makanan takjil di Parigi Moutong.

“Pemeriksaan guna memastikan makanan berbuka puasa dijual di Parigi Moutong tidak membahayakan kesehatan warga,” ungkap salah satu staf di Balai POM Palu, Yasinta saat pemeriksaan makanan takjil di Parigi Moutong, Rabu 28 April 2022.

Ia mengatakan, pengawasan makanan takjil merupakan kegiatan rutin dari BPOM Palu pada setiap bulan Ramadhan.

Untuk tahun ini, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Parigi Moutong.

“Sesuai jadwal, pemeriksaan takjil dilaksanakan di Toboli sebelum ke Kota Parigi,” sebutnya.

Menurut dia, kegiatan pemeriksaan sama sebelumya seperti dikerjakan di Kota Palu, dengan daerah-daerah yang telah direncanakan untuk pengetesan takjil ramadhan itu.

“Jadi kami sudah lakukan pengetesan untuk empat tipe bahan beresiko, yakni rhodamin B, metanil yelow, ke-2 nya ini ialah bahan warna. Selanjutnya, ada pula formalin dan boraks.” terangnya.

Selama ini kata Yasinta, BPOM Palu belum mendapati hasil yang positif dalam aktivitas pengetesan takjil ramadhan. Tetapi, pihakya masih tetap lakukan pemantauan.

Ketika ditanyakan masalah mengapa aktivitas pengawasan baru dikerjakan di akhir bulan ramadhan ? Ia menjelaskan, pemantauan takjil ini sebenarnya cuma dikerjakan di Kota Palu.

Karena ada kerja sama dengan Disperindag di tempat, hingga pemantauan takjil dikerjakan di Parigi Moutong.

Selain berita BPOM Periksa Makanan Takjil di Parigi Moutong, baca juga: BPOM Sulteng: Hindari Jual Produk Kadaluarsa

“Sebenarnya program ini kami cuma kerjakan di Kota Palu, tetapi karena kerja sama dengan Disperindag, jadi kami kerjakan di Parigi,” jelas Yasinta.

Lanjut ia menjelaskan, makanan yang memakai bahan beresiko walau banyaknya kecil dipertambah pada makanan, efeknya akan ada sekitaran 10 sampai 15 tahun, yang nanti dapat memengaruhi metabolisme badan manusia.

“Jadi bergantung tipe bahan berbaya yang dipakai,” katanya.

Dalam pada itu, Kepala Dinas Perindag Parigi Moutong, Moh. Yasir menjelaskan, jika kehadiran BPOM Palu di Parigi Moutong atas permintaannya.

“BPOM tiba di sini atas keinginan kami, arahya untuk mengetes makanan lalampa di Toboli, dan takjil berbuka puasa kota Parigi.” katanya.

Dalam aktivitas pengecekan ini, BPOM telah ambil beberapa macam takjil, terhitung lalampa di Toboli.” Proses pengetesanya BPOM ambil data penjual dan beberapa macam takjil untuk dicheck,” kata Yasir.

Selainnya mengecek takjil, BPOM lakukan publikasi dan membagi edaran berkaitan pemakaian bahan makanan sehat ke warga. Utamanya, untuk penjual takjil.

“Dan hari ini kita bisa tahu dari hasil pengetesan sampel-sampel yang diambil dari penjual takjil barusan,” katanya.

Pengamatan media ini, sesudah beberapa saat dilaksanakan pengetesan contoh dari beberapa macam takjil yang diambil dari beberapa penjual BPOM, hasilnya negatif. (**)

Selain berita BPOM Periksa Makanan Takjil di Parigi Moutong, baca juga: Ini Makanan Unik Sulawesi Tengah Populer di Kota Palu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *