Berita Sulawesi Tengah
Berita sulawesi tengah – Sulawesitoday merupakan portal berita web di Sulawesi Tengah yang selalu menyajikan berita terupdate, terbaru, terkini kepada khalayak ramai.
Kebutuhan berita sudah menjadi hal utama saat ini. Kemajuan teknologi utamanya dalam bidang informasi sangat berkembang pesat saat ini.
Berangkat dari kebutuhan itu, Sulawesitoday menyuguhkan berita Sulawesi Tengah dengan berbagai topik menarik untuk dibaca.
Di antaranya, topik wisata, kuliner, pemerintahan, politik, dinamika masyarakat, hukum, kriminal, ekonomi, Pendidikan dan lainnya.
Sulawesitoday.com adalah portal terbaik platform penyedia kanal informasi untuk menjadi rujukan pembaca berita Sulawesi Tengah.
Baca juga: Taman Nasional Kepulauan Togean akan Jadi Tempat Riset
Berikut artikel berita Sulawesi Tengah :
Taman Nasional Kepulauan Togean akan Jadi Tempat Riset
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday – Taman Nasional Kepulauan Togean direncanakan akan jadi tempat riset tetap Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
“UNESCO tetapkan Togean sebagai salah satu cagar biosfer di Sulawesi Tengah,” ungkap Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Togean, Bustang, di Kota Palu, Rabu 2 Februari 2022.
Esensi cagar biosfer salah satunya sebagai laboratorium riset sains tetap bagi perguruan tinggi luar dan dalam negeri.
Pihaknya terbuka dengan rencana Taman Nasional Kepulauan Togean jadi tempat riset.
“Kepulauan Togean terbilang lengkap dengan hutan hingga perairan dalam kawasan konservasi,” tuturnya.
Rencananya, 2022 LIPI menggandeng perguruan tinggi dari luar negeri meneliti di kawasan konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean.
LIPI merujuk pada penetapan cagar biosfer untuk pemanfaatan taman nasional jadi lokasi riset dari banyak disiplin ilmu.
“Kawasan sesuai untuk riset sudah dipetakan,” sebutnya.
Sesuai kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kelengkapan administrasi masuk kawasan sudah dipersiapkan.
Selain berita Taman Nasional Kepulauan Togean akan Jadi Tempat Riset, baca juga:
Ia mengatakan, surat izin memasuki kawasan konservasi harus dipenuhi sebagai salah satu syarat. Khususnya untuk kepentingan penelitian.
“Isi surat teknisnya menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, selama dalam kawasan taman nasional,” terangnya.
Selain itu, izin masuk kawasan juga mengatur soal durasi waktu saat melaksanakan kegiatan.
Dalam aturan pemerintah juga termasuk membayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Berbagai perguruan tinggi lokal juga memilih Taman Nasional Kepulauan Togean sebagai objek penelitian,” tutupnya.
Spesies Terumbu Karang di Pulau Bakalan Terancam Punah
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday – Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Kompas Peduli Hutan (KOMIU) menyebut spesies terumbu karang di Pulau Bakalan terancam punah.
“Penemuan itu saat penelitian ekosistem dan biota laut,” ungkap Direktur KOMIU Sulawesi Tengah, Givents, di Kota Palu, Kamis 3 Februari 2022.
Objek penelitian terumbu karang di Pulau Bakalan masuk dalam kelompok jenis arcopora. Ditemukan hidup di sekitar perairan Pulau Bakalan, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Dari riset di ekosistem laut kata dia, tidak satupun spesies karang di tempat itu. Hanya ada empat pohon, dua diantaranya mulai mati.
“Ini pengaruh aktivitas manusia dan perubahan iklim,” sebutnya.
Ia mengatakan, degradasi itu karena perubahan iklim akibat pemanasan global. Meski belum banyak sumber referensi terkait terumbu karang itu.
Masyarakat pesisir kata dia, harus mengambil peran penting untuk menjaga kelangsungan kelestarian perairan.
Dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut dari perubahan iklim akibat pemanasan global dan perburuan biota laut secara ilegal, KOMIU menggandeng Provinsi Sulawesi Tengah.
Peran masyarakat pesisir kata dia, sangat penting menjaga kelestarian ekosistem laut dari aktivitas-aktivitas merusak.
“Kerusakan lingkungan laut berdampak pada hasil tangkap nelayan,” tuturnya.
Nelayan di Banggai Kepulauan kata dia, sangat merasakan dampak perubahan iklim. Dahulunya hasil tangkap bisa mencapai 150 ton, tapi saat ini menurun drastis.
“Kami bersama dengan pemerintah desa dan nelayan bersepakat membuat kawasan perlindungan laut. Minimal 50 meter dari bibir pantai,” ucapnya.
Ia menyebut KOMIU juga telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Sulawesi Tengah tentang kawasan konservasi dan pulau-pulau kecil.
Kerjasama melalui Dinas Kelautan dan Perikanan mendukung program Pemda dalam rangka memberikan perlindungan terhadap keberlangsungan ekosistem laut.
“Daripada memakai bahan peledak maupun racun yang merugikan lingkungan, saya berharap nelayan dan warga pesisir lebih mengedepankan sisi kearifan lokal menangkap ikan,” tutupnya.
Walhi Nilai Tepat Kebijakan Cabut Izin Konsesi Hutan di Sulteng
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday – Wahana lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Provinsi Sulteng, nilai tepat kebijakan Presiden Jokowi cabut izin konsesi hutan dari beberapa perusahaan di Sulteng.
“Ada lima izin konsesi hutan dapat evaluasi dan akhirnya dicabut,” ungkap Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sulteng Sunardi Katili di Palu, Jumat, 14 Januari 2021.
Ia meminta seluruh perizinan konsesi yang sudah dicabut itu bisa berguna untuk warga. Sekaligus dapat kembalikan ekosistem hutan.
Apalagi selama ini kata dia, dalam pengelolaan konsesi tidak sesuai dengan aturan pengelolaan hutan.
“Kami mendukung kebijakan itu, jika manfaatnya untuk kepentingan lingkungan dan rakyat,” sebutnya.
Kebijakan Presiden melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencabut izin pelepasan hutan di wilayah konsesi perkebunan maupun pertambangan, di tuangkan kedalam surat keputusan dalam KLHK nomor 01/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2022 tentang pencabutan izin konsesi kawasan Hutan tertanggal 6 Januari 2022.
Dari lima izin konsesi hutan di Sulteng, Walhi Sulteng, Sunardi Katili, satu di evaluasi dan empat di cabut seluas 93.834 hektare sebagaimana tertuang dalam keputusan KLHK yaitu SK nomor: 34/Kpta-II/01 untuk PT Pasuruan Furnindo Industri (PFI) seluas 47.915 hektare dan SK.40/Menhut – II/06 PT Riu Mamba Karya Sentosa (RMKS) seluas 34.610 Ha terletak di Kabupaten Poso, tepatnya di kawasan Gunung Biru dan Napu.
Selanjutnya, SK nomor: 391/KPTS – II/1992 PT Kawisan Central Asia (KCA) seluas 3.444 Ha di Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai dan SK No. 772/KPTS-II/1989 PT. Tamaco Graha Krida (TGK) seluas 7.865 hektare di Kabupaten Morowali, lalu SK nomor: 146/Kpts.II/96 PT Berkat Hutan Pusaka (BHP) dievaluasi seluas 13.400 hektare terletak di Kabupaten Banggai.
“PT BHP ini adalah MoU antara Inhutani dengan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS),” tuturnya.
Permintaan Walhi Sulteng, sebagaimana pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, perhutanan sosial dan reforma agraria berbasis masyarakat jadi prioritas utama peruntukkan bagi areal hak penguasaan hutan (HPH) dan hutan taman industri (HTI) yang izinnya telah dicabut.
“Apa yang telah dilakukan Pemerintah Pusat harus benar-benar direalisasikan, tinggal bagaimana pengelolaan ekonomisnya dapat disandarkan pada Pemerintah Desa wilayah konsesi tersebut melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bukan pada perusahaan skala besar,” tutup Sunardi.
Ini Prediksi BMKG terkait Fenomena La Nina di Sulawesi Tengah
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu sebut fenomena La Nina di Sulawesi Tengah akan melemah di Juni 2022.
“Fenomena La Nina itu terjadi dimulai November 2021,” ungkap Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Al Jufrie Palu, Ambinari Rachmi Putri, di Kota Palu, beberapa waktu lalu.
Potensi terjadi cuaca buruk akibat meningkatnya curah hujan akibat fenomena La Nina di Sulawesi Tengah bisa meliputi beberapa wilayah.
Di antaranya, Kota Palu, Kabupaten Morowali Utara, Tojo Una-una, Sigi, Donggala, Toli-toli dan Buol.
“Warga mesti waspada terhadap potensi cuaca buruk,” tuturnya.
Fenomena La Nina bisa menyebabkan terjadinya cuaca buruk akibat meningkatnya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Dia menegaskan warga patut waspada terhadap dampak bencana banjir dan longsor yang disebabkan cuaca buruk.
“Sigi dan Parigi Moutong mesti waspada. Karena masuk daerah rawan bencana,” sebutnya.
Pada tahun 2021, dampak fenomena La Nina sangat terasa pada November 2021. Terjadi mulai September 2020 – Maret 2021.
Efeknya sangat terlihat di Kota Palu. Cuacanya cepat berubah, dari yang panas berubah menjadi mendung dan sering hujan.
Update terkait peringatan dini dan informasi terbaru terkait kondisi cuaca di Sulawesi Tengah akan terus dikeluarkan BMKG.
“Harapannya, fenomena La Nina ini tidak menyebabkan cuaca buruk dan bencana di Sulawesi Tengah,” ucapnya.
Sebelumnya, BMKG Kota Palu memperkirakan cuaca di awal 2022 atau Januari-Februari potensi curah hujan di Provinsi Sulteng, cukup tinggi lebih dari 250-500 milimeter. Hal itu dipicu fenomena La Nina.
“Cuaca buruk nampaknya diprediksi belum signifikan akan terjadi kedepannya. Kalau pun terjadi, bukan di wilayah Sulawesi Tengah, mungkin ada di Utara Sulawesi atau Selatan Sulawesi,” tutur Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim, beberapa waktu lalu.
Analisis BMKG juga menunjukan, meski terjadi peningkatan curah hujan di Sulteng, namun kondisi ini masih masuk dalam kategori normal. Tapi, bila dibandingkan dengan curah hujan pada umumnya berpotensi meningkat 20-40 persen.
Baca juga: Hutan Musim di Indonesia Memiliki Ciri Khas
Tags:
Berita sulawesi tengah, sulawesi tengah ibukotanya, sulawesi tengah palu, sulawesi tengah morowali, sulawesi tengah rumah adat, sulawesi tengah ibukota, sulawesi tengah suku bangsa, sulawesi tengah makanan khas, sulawesi tengah dalam angka 2021, sulawesi tengah merupakan penghasil kerajinan bahan keras alam, sulawesi tengah bahasa daerah, ibukota sulawesi tengah, ibu kota sulawesi tengah, bahasa daerah sulawesi tengah, palu sulawesi, suku sulawesi tengah, suku di sulawesi tengah, kebudayaan sulawesi tengah, info bmkg sulawesi tengah hari ini, suku yang ada di sulawesi tengah, sulawesi tengah palu, cuaca sulawesi tengah, bmkg sulawesi tengah.
Sulawesi tengah ibukotanya, sulawesi tengah dalam angka 2020, sulawesi tengah palu, sulawesi tengah covid, sulawesi tengah kabupaten, sulawesi tengah bps, sulawesi tengah sigi, sulawesi tengah gempa, sulawesi tengah suku bangsa, sigi sulawesi tengah, gubernur sulawesi tengah, peta sulawesi tengah, lpse sulawesi tengah, kabupaten di sulawesi tengah, pakaian adat sulawesi tengah, rumah adat sulawesi tengah, makanan khas sulawesi tengah, provinsi sulawesi tengah, lagu daerah sulawesi tengah.