Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sulawesi Tengah Naik 43 Persen
Berita sulawesi tengah, sulawesitoday.com – Operasi Keselamatan Tinombala 2022 berakhir Senin 14 Maret 2022, pukul 24.00 wita. Tercatat, angka kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tengah selama operasi yaitu 40 kasus.
“Dibanding tahun 2021 ada 28 kasus, atau naik 43%,” ungkap Kabidhumas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol. Didik Supranoto dalam info resminya, Selasa 15 Maret 2022.
Olehnya, operasi yang memprioritaskan aktivitas preemtif dan protektif ini diadakan sepanjang 14 hari, untuk merealisasikan budaya teratur berakhir lintasi dan usaha memutuskan mata rantai penebaran covid 19.
Berdasar data analisis dan penilaian (anev) penerapan operasi keselamatan Tinombala 2022 ada aktivitas yang bertambah dan ada aktivitas yang angkanya turun jika dibanding operasi keselamatan tahun 2021.
Didik menerangkan, adapun aktivitas yang alami kenaikan yakni giat Dikmas lalu di mana operasi ini kali dikerjakan 26.280 giat dan tahun 2021 sekitar 17.943 giat atau naik 46%.
Demikian pula korban wafat ada 8 jiwa tahun 2021 5 jiwa naik 60 %, cedera berat 18 orang untuk tahun 2021 11 orang atau naik 64%, korban cedera enteng 60 orang dan tahun 2021 sekitar 38 orang atau naik 58%.
Didik menambah, sementara untuk aktivitas polisi lalu lintas seperti penataan, pengamanan, pengamanan dan patrol (turjawali) pada umumnya sepanjang operasi keselamatan tinombala 2022 alami pengurangan 10,79 % di mana tahun ini ada 15.008 aktivitas dan tahun kemarin 16.823 aktivitas
Untuk aktivitas limitasi mobilisasi warga sudah dikerjakan sekitar 55.749 aktivitas, diantaranya mencakup penegakkan prokes 14.479 kali, vaksinasi 22.995 kali, pengmanan vaksinasi 727 kali dan bakti sosial 17.548 kali.
“Dengan usainya operasi keselamatan tinombala 2022, diharap ke warga agar membuat kamseltibcar lalu yang aman di Propinsi Sulawesi tengah dan masih tetap disiplin patuhi prokes buat memutuskan mata rantai penebaran covid19,” tuturnya.
Selain berita Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sulawesi Tengah Naik 43 Persen, baca juga: Operasi Keselamatan Tinombala Sulteng, Ini Jenis Pelanggaran Target Polisi
Operasi Keselamatan Tinombala Sulteng, Ini Tipe Pelanggaran Sasaran Polisi
Sebelumnya, operasi Keselamatan Tinombala Sulteng sah diawali pada semua barisan Kepolisian Polda Sulteng, Selasa 1 Maret 2022.
Operasi dalam rencana cipta keadaan keamanan, keselamatan, keteraturan, kelancaran jalan raya (Kamseltibcarlantas) mendekati hari raya Idul Fitri 1443 H akan diadakan sepanjang 14 hari.
Seperti ditegaskan Kapolda Sulteng lewat Wakapolda Sulteng Brigjen Pol. Hery Santoso dalam penerapan Latpraops, Selasa 22 Februari 2022yang lalu, jika operasi ini memprioritaskan aktivitas preemtif dan protektif dan tidak ada sasaran tilang.
Namun Wakapolda Sulteng itu mengecuali, perlakuan tilang diambil jika pengendara kendaraan motor dipandang mencelakakan keselamatan umum.
Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol. Kingkin Winisuda mengutarakan ada sembilan fokus pelanggaran jalan raya sepanjang operasi Keselamatan Tinombala 2022 yang hendak dilaksanakan pengusutan, Selasa 1 Maret 2022.
“Sopir ranmor yang memakai HP, Sopir ranmor di bawah usia, Boncengan lebih satu orang, Tidak memakai Helm SNI, Sopir ranmor dalam dampak alkohol” ungkap Kingkin.
Pelanggaran lain ialah sopir ranmor yang menantang arus jalan raya, Sopir ranmor tidak menggunakan safety belt, Berkendara ranmor secara ugal-ugalan dan Kendaraan over dimensi atau overload. (**)
Selain berita Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sulawesi Tengah Naik 43 Persen, baca juga: Hari Ini Diadakan Operasi Pasar 2 Ton Minyak Goreng di Donggala